SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, saat menggelar program Mbak Ita Sapa Warga di Tlogosari Kulon, Jumat (9/6/2023). (Humas Pemkot Semarang)

Solopos.com, SEMARANG Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali, menggiatkan program Mbak Ita Sapa Warga yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Program itu langsung diaplikasikan Wali Kota Semarang dengan terjun langsung ke lingkungan warga di Keluruhan Tlogosari, Jumat (9/6/2023).

Perempuan yang karib disapa Ita itu tak sendirian. Ia turut ditemani sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Ita meminta seluruh OPD bergerak bersama menyelesaikan persoalan di wilayahnya masing-masing.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Ini sudah mulai lagi [turun lapangan] karena Covid-nya sudah hilang, sehingga program turun ke bawah, turun ke masyarakat perlu dilaksanakan lagi, termasuk ini [Mbak Ita Sapa Warga], menjadikan teman-teman OPD untuk bergerak bersama-sama,” ujar It.

Ita mengatakan program ini penting untuk dilakukan kembali agar pemerintah mengetahui permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Ita ingin memahami secara langsung problem yang terjadi di Kota Semarang.

“Sehingga masyarakat mendapat solusi, jalan keluar untuk menyelesaikan masalah di wilayahnya masing-masing,” ucap wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu.

Ita mengaku memilih Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, sebagai putaran pertama kegiatan Mbak Ita Sapa Mbak Warga. Hal itu dikarenakan Tlogosari yang tergolong padat penduduk memiliki banyak persoalan warga yang perlu diketahui.

“Kegiatan program pertama ini ada di Tlogosari Kulon, karena di sini warganya sangat besar, kemudian permasalahan utamanya adalah banjir. Kemudian waktu sekarang merupakan waktu yang baik untuk bagaimana melakukan penanganan-penanganan yang mesti dilakukan di kelurahan Tlogosari Kulon khususnya dan Kecamatan Pedurungan umumnya,” ungkapnya.

Ita kemudian mencontohkan bagaimana penanganan banjir di Jalan Wolter Monginsidi, yang terjadi karena drainase yang mengalami pendangkalan. Sebab, di jalan itu terjadi adanya kenaikan tanah jalan

“Kami sudah mencari titik-titik di mana yang banjir, di Jalan Wolter Monginsidi ternyata ada PJM (penyaambungan jalan masuk] yang sempit karena ditimbun dengan kenaikan jalan. Saya minta dibongkar. Drainase sudah bagus, tetapi mungkin ada hal yang salah dalam penanganannya,” terang Ita.

“Kemudian rumah pompa di Muktiharjo Kidul untuk dibongkar, ternyata itu rendah, karena permasalahannya ternyata ada di situ. Dan justru bulan-bulan seperti ini kita harus mengecek, sehingga kita tidak kewalahan saat musim hujan, termasuk Tlogosari kan, pagar dan lain sebagainya mulai jelek-jelek sehingga harus ditata kembali. Ini PR-nya bapak, ibu di Tlogosari khususnya,” imbuhnya

Kegiatan Mbak Ita Sapa Warga ini rencana dilaksanakan maksimal tiga kali dalam sepekan. Kegiatan ini juga akan diramaikan dengan kegiatan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), pelayanan kesehatan, pembagian bantuan bibit dan benih, PBB dan bantuan-bantuan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya