SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berencana menambah jumlah sekolah menengah pertama (SMP) negeri di wilayahnya. Hal ini menyusul masih adanya wilayah di Kota Semarang yang masuk zona blank spot dalam PPDB SMP 2023 karena tidak adanya fasilitas sekolah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengaku sudah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang untuk melakukan kajian terkait penambahan SMP negeri di wilayah blank spot.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Kami juga minta kajian untuk menambah SMP negeri lagi, karena sepertinya di wilayah Semarang Utara tidak ada [SMP negeri], Tambak Lorok dan Tanjung Mas memang tidak ada. Jadi waktu kemarin saya melakukan evaluasi-evaluasi untuk melakukan pembangunan SMP ini, saya lihat,” ujar wanita yang karib disapa Ita itu kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, penambahan SMP negeri di wilayah Semarang Utara penting untung dilakukan. Hal ini demi pemerataan fasilitas pendidikan di Ibu Kota Provinsi Jateng itu. Apalagi, anak-anak di wilayah Semarang Utara selama ini harus bersekolah di SMP Negeri 4 Semarang, yang berada di wilayah Kecamatan Gayamsari. Lokasi sekolah itu tergolong jauh dari wilayah Semarang Utara, seperti Tambak Lorok maupun Tanjung Mas.

“Kebanyakan [anak-anak] kan SMP-nya ke SMP Negeri 4. Ini kan agak jauh, kemudian kalau mau sekolah swasta larinya ke wilayah Plampitan dan Johar. Saya minta ini dievaluasi, sehingga bisa tambah lagi SMP negeri,” tegas Ita.

PPDB Semarang

Meski butuh penambahan SMP negeri, Ita menilai PPDB SMP di Kota Semarang 2023, terutama jalur zonasi, tidak banyak menimbulkan permasalahan. Hal ini dikarenakan jumlah SMP negeri di Kota Semarang juga sudah cukup banyak dan tersebar di sejumlah lokasi.

“Untuk SMP ini masih terpencar-pencar zonanya jadi masih bisa diatur. Jadi orang yang ada di dekatnya, masih bisa melakukan melakukan pendaftaran. Tetapi memang apapun pasti ada plus minusnya. Jadi, kalau [PPDB] SMP ini relatif tidak terlalu banyak masalah,” imbuhnya.

Namun, ia tetap meminta Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk melalukan evaluasi agar permasalahan PPDB yang ada di tahun 2023 tidak terulang pada periode berikutnya.

“Yang SMP ini memang tidak banyak masalah, tapi saya tetap minta untuk di-review, seperti KK pindah, dan sebagainya. Tapi untuk SMP, tadi disampaikan Sekdin [Sekretaris Disdik Kota Semarang] relatif tidak ada masalah, karena kalau zonasi sudah tersebar,” jelasnya.

Sekadar informasi, saat ini ada sekitar 45 unit SMP negeri yang tersebar di berbagai daerah di Kota Semarang. Berbagai SMP negeri ini pun tersebar di hampir 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya