Wali Kota Semarang Larang Sekolah Wajibkan Siswa Beli Seragam

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dengan tegas melarang sekolah di wilayahnya menerapkan kebijakan pembelian seragam kepada siswa. Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu melalui akun Instagram pribadinya di @hendrarprihadi, Rabu (27/7/2022).

“Persoalan wajib dan tidak yang ndak usah wajib lah,” ujar Hendi dalam video yang diunggah di akun @hendrarprihadi.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Kalau masyarakatnya enggak mampu gimana? Lebih baik lagi sekolahnya mencarikan bantuan buat anak yang tidak mampu supaya beli seragam seperti teman-teman yang lain,” tegas Hendi.

Pernyataan Hendi terkait larangan kepada sekolah yang masih mewajibkan siswa untuk membeli seragam ini pun menuai respons positif warganet. Banyak yang mendukung kebijakan Wali Kota Semarang tersebut.

“Bagus Pak @hendrarprihadi ?, sekedar saran saja buat yang sudah lulus sekolah, daripada seragam dicoret-coret, sumbangkan saja ke sekolah, bisa dipakai lagi oleh mereka yang kurang mampu. Lebih bermanfaat.,” tulis akun @graceanastasia.sw.

Baca juga: Ini Besaran Gaji Ketua RT di Semarang

“Betul, layanan seragam di sekolah sifatnya sukarela. Tidak boleh mewajibkan. Jika ada sekolah yg mewajibkan dibantu DM njih, agar segera dapat kami ingatkan ??,” sambung akun @ahsanoke.

Meski demikian, ada juga netizen yang menyebut masih ada sekolah di Kota Semarang yang mewajibkan siswa membeli seragam. Bahkan, menurut netizen itu siswa diminta membayar Rp2 juta untuk membeli seragam di sekolah.

“ada salah satu sekolah negeri di semarang mewajibkan untuk membeli seragam dengan harga 2jt ?,” tulis pengguna akun @fa***ha**di***1*.

Baca juga: Ada Aduan Wali Murid, Disdik Klaten Larang Sekolah Jual Beli Seragam

“SMK Negeri ada yg UANG KAIN SERAGAMNYA 2jt lho pak. Ga ada keringanan blass..,” respons akun @**g**v**y**is**.