SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat berkunjung ke Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jumat (14/7/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menambah jumlah SMA negeri di Kota Semarang. Merespons permintaan Wali Kota Semarang itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun mengaku penambahan fasilitas pendidikan berupa SMA negeri di Kota Semarang saat ini tengah dipikirkan.

Ganjar bahkan menyebutkan permintaan penambahan SMA negeri tidak hanya datang dari Kota Semarang, tapi juga daerah lain seperti Solo.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Tidak hanya Kota Semarang, banyak daerah di Jateng kalau lihat rasionya, apalagi dari lokasi di sistem PPDB [zonasi] ya kurang. Maka, kebijakan sebenarnya bisa menambah rombel atau membuat sekolah baru. Sekarang saya minta semua menghitung, karena titipannya banyak sekali. Orang marah semua karena enggak keterima,” ujar Ganjar saat mengunjungi Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jumat (14/7/2023).

Kendati demikian, iaa mengaku tidak semua siswa bisa terakomodasi di sekolah negeri karena kapasitas yang terbatas. Meski demikian, siswa yang tidak diterima di sekolah negeri masih memiliki alternatif sekolah di swasta.

“Saya sampaikan, kita sekolah [negeri] itu hanya 40 persen, 60 persen kami berikan ke swasta. Enggak semua [peserta didik] bisa di-handle pemerintah. Ini penjelasan yang sepertinya masih kurang. Tapi, benar kalau melihat pola zonasi daerah tertentu memang jadi enggak fair, harus dibikinkan [sekolah baru]. Tinggal kita memikirkan sekolah baru dan tambah rombel [rombongan belajar],” jelasnya.

Selain itu, menurut Ganjar yang terpenting adalah bagaimana menghubungkan sekolah dengan bonus demografi, atau dunia kerja atau industri. Untuk itu ia melihat sekolah dengan program vokasi yang penting untuk ditambah.

“Tidak hanya sekolah si sebenarnya kita musti hubungkan dengan bonus demografinya, industri ke depan yang membutuhkan dan saya kira vokasi lebih penting,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Semarang, Heverita Gunaryanti Rahayu, mengaku telah mengirimkan surat kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, agar jumlah SMA negeri di Kota Semarang ditambah. Hal itu menyusul permasalahan terkait zonasi saat PPDB SMA dan SMK negeri di Kota Semarang yang selalu muncul setiap tahunnya.

“Problem-problem, masalah zonasi itu tiap tahun selalu terjadi, utamanya di SMA. Karena di SMA ini kan kapasitasnya terbatas kemudian di beberapa SMA ini jadi satu zona, mengumpul begitu. Kita surati Pemerintah Provinsi demi adanya SMA negeri di tiap wilayah,” ujarnya.

Sekadar informasi, total ada 11 SMA negeri yang ada di Kota Semarang. Meski demikian, jumlah itu belum mampu mencakup semua wilayah yang ada di Semarang, yang mencapai 16 kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya