SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyapa anak-anak Kelurahan Bulustalan yang merupakan kawasan sekitar Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang, Jateng, Selasa (23/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Humas Setda Kota Semarang)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkunjung ke tepian Sungai Banjir Kanal Barat yang tengah direvitalisasi.

Semarangpos.com. SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (23/1/2018), berkunjung ke tepian Sungai Banjir Kanal Barat yang tengah direvitalisasi. Dalam kesempatan itu, ia mengungkap mimpi Pemerintah Kota Semarang mengembangkan sungai tersebut menjadi destinasi wisata air yang bisa mendongkrak kunjungan wisatawan.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Dulu, waktu kami bicara mau mengubah Semarang jadi kota wisata, banyak yang meragukan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Nyatanya, kata lelaki yang akbar disapa Hendi itu, pada tahun 2016 silam, Kota Semarang berhasil menempati peringkat kelima terbaik dalam Indeks Pariwisata Indonesia.

Pemkot Semarang, tegasnya, serius membangun sektor pariwisata di Kota Semarang, terutama dengan potensi yang dimiliki Sungai Banjir Kanal Barat sebagai kawasan wisata air yang sangat menarik. “Intinya, adalah yakin. Jadi, kalau di Kelurahan Bulustalan ini dibangun Kampung Tematik Aneka Upakarya, jangan dipertanyakan lagi apa bisa? Harus yakin kalau Bulustalan bisa berkembang,” katanya.

Ia mengatakan dukungan untuk membangun Sungai Banjir Kanal Barat di Kelurahan Bulustalan menjadi sebuah kawasan wisata menarik akan dilakukan dengan mempercantik kawasan dengan anggaran Rp17 miliar. “Kami akan percantik kawasan BKB, termasuk di wilayah Kelurahan Bulustalan. Sudah ada anggaran Rp17 miliar yang disiapkan pada 2018. Kalau Anda yakin, untuk bergerak bersama menjadi lebih mudah,” katanya.

Hendi menambahkan aksestabilitas di kawasan Sungai BKB akan didukung peningkatan kualitas Jl. Basudewo yang akan segera dilelangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang. “Untuk mengoptimalkan potensi wisata Sungai BKB, kata dia, sudah ada solusi untuk mengatasi pendangkalan sungai yang menghambat aliran air dengan membangun bendung karet selama dua tahun anggaran,” katanya.

Pada tahun 2018 ini, katanya, pembangunan bendung karet dimulai dari sisi Jl. Madukoro dan pada 2019 dilakukan dari sisi Jalan Kokrosono Semarang. “Bendung karet berfungsi untuk mengatur ketinggian air sungai secara langsam. Jadi, misalnya di sisi Jl. Basudewo mau ketinggian airnya tiga meter, bisa diatur dari muara,” katanya.

Apabila semua infrastruktur itu telah terbangun, Hendi mengatakan masyarakat Kota Semarang akan memiliki sungai yang bermanfaat untuk wisata air, seperti kano, perahu, dan wisata air lainnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bulustalan Supardiman mengatakan masyarakat sekitar telah merencanakan membuat pasar wisata dilengkapi beberapa arena permainan anak. “Kami mempunyai keinginan bersama teman-teman warga Bulustalan untuk menyelenggarakan semacam pasar wisata setiap hari Minggu. Sistemnya semi permanen, jadi bisa dibongkar-pasang,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya