Jateng
Senin, 13 Maret 2023 - 15:28 WIB

Warga Binaan Rutan Salatiga Lakukan Tradisi Sungkeman, Ada yang Menangis Haru

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga binaan Rutan Salatiga menangis haru saat sungkeman kepada orangtua atau orang tersayang, Sabtu (11/3/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Tangis haru mewarnai Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga, menjelang bulan suci Ramadan. Sebanyak 60 warga binaan melakukan prosesi sungkeman dan membasuh kaki kepada orang tersayang, termasuk istri atau ibunya, Sabtu (11/3/2023).

Salah seorang warga binaan Budiyanto, 48, mengaku sangat terharu dengan acara yang diinisiasi oleh Rutan Salatiga. Sebab, dia dan istrinya sudah 1,5 tahun lebih tak bisa bertemu secara langsung.

Advertisement

“Menjelang Lebaran ini kami bisa bertemu. Sudah hampir dua tahun ini kami tidak bertemu sama istri dan anak keterbatasan waktu dan jauh,” kata Budiyanto sambil meneteskan air mata, Sabtu (11/3/2023).

Dikatakan, keluarganya saat ini berada di Surakarta. Sehingga untuk bertemu membutuhkan waktu dan biaya yang lebih. Selama hampir dua tahun ini Budiyanto hanya bisa berkomunikasi jarak jauh dengan anak dan istrinya melalui video call.

Advertisement

Dikatakan, keluarganya saat ini berada di Surakarta. Sehingga untuk bertemu membutuhkan waktu dan biaya yang lebih. Selama hampir dua tahun ini Budiyanto hanya bisa berkomunikasi jarak jauh dengan anak dan istrinya melalui video call.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Rutan Salatiga yang telah memfasilitasi antara kami dan anak-anak untuk bisa bertemu. Acara sungkeman seperti ini belum pernah kami lakukan. Saya tidak bisa cerita. Ini lebih dari segalanya karena pertemuan kami dengan anak dan keluarga sesuatu yang luar biasa,” terang Budiyanto sambil berkaca-kaca.

Sementara itu istri Budiyanto, Erlina, 46, mengaku sangat senang bercampur haru bisa bertemu suaminya lagi dalam acara sungkeman tersebut.

Advertisement

Terlebih, anak-anaknya bisa ketemu ayahnya dan sungkeman sebelum Ramadan. Saling maaf memaafkan. Pertemuan itu juga membuat Erlina meluapkan hatinya.

“Ya plong, senang. Pengennya cepet pulang,” harap Erlina.

Kepala Rutan Salatiga, Andri Lesmano, mengaku acara sungkeman dengan istri atau orang tua ini diselenggarakan menghadapi Ramadan.

Advertisement

Pihaknya mempertemukan keluarga dengan warga binaan agar mereka bisa menumbuhkan niat untuk menjadi orang yang lebih baik lagi di bulan suci Ramadan.

“Itu berkaitan dengan pengakuan dosa dan berjanji dalam dirinya sendiri agar melupakan masa lalunya yang mungkin melanggar nilai-nilai hukum atau etika bermasyarakat,” jelas Andri.

Andri mengatakan kegiatan ini terinspirasi dengan budaya masyarakat Salatiga yang melakukan ziarah di makam leluhur atau nyadran sebelum bulan suci Ramadan.

Advertisement

“Itu masyarakat ada nyadran kalau di sini. Ada bersih desa, bersih makam. Alangkah baiknya apabila masih ada keluarga disini kenapa kita tidak meminta maaf langsung,” terang Andri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif