Jateng
Senin, 6 September 2021 - 21:20 WIB

Warga Grobogan Tertabrak KA, Diduga Bunuh Diri

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi disaksikan pegawai PT KAI melakukan olah tempat kejadian perka (TKP), warga Gabus, Kabupaten Grobogan yang tertabrak KA Argo Anggrek, Senin (6/9/2021). (Solopos.com-Polres Grobogan)

Solopos.com, PURWODADI – Sukarno, 53, warga Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan ditemukan meninggal dunia di jalur rel kereta api (KA) antara Kradenan-Sulursari di Dusun Juron Desa Pandanharum, Gabus, diduga korban tertabrak KA, Senin (6/9/2021).

Kejadian tersebut dilaporkan Kepala Desa (Kades) Pandanharum, Bustanul Arifin ke Polsek Gabus. Berdasarkan keterangan Kades, sebelumnya karyawan PT KAI menyampaikan informasi ada warga tertabrak KA Argo Anggrek.

Advertisement

Petugas Stasiun KA Sulursari mendapatkan laporan dari Masinis KA Argo Angrek ,Bagas Wicaksono bahwa ada seorang laki-laki tertabrak KA. Kemudian Sukarno dan Heppu, keduanya karyawan PT KAI melakukan penyisiran. Mereka menyusuri rel KA sesuai keterangan masinis.

Baca juga: Petani Tembakau di Jateng Galau, Panen Raya Tapi Serapan Rendah

Advertisement

Baca juga: Petani Tembakau di Jateng Galau, Panen Raya Tapi Serapan Rendah

Setelah penyusuran, saksi menemukan tubuh seorang laki-laki yang menjadi korban tertabrak KA Argo Anggrek sudah meninggal dunia. Diperkirakan Sukarno tertabrak KA sekira pukul 11.30 WIB.

Dari pemeriksaan anggota Polsek Gabus, Tim Inafis Polres Grobogan dan tim medis, korban diduga tertabrak dan terseret KA. Kondisi tubuh korban hancur akibat tertabrak KA Argo Anggrek.

Advertisement

Baca juga: Balita Main Korek Api Dekat Jerami, Rumah di Grobogan Terbakar

Sebelum Tertabrak KA

Keterangan keluarga dan tetangga, lanjut Kapolsek Gabus, menyebutkan korban sering mengeluh atas penyakitnya. Bahkan korban merasa putus asa dengan penyakit diabetes yang dideritanya, sebelum tertabrak KA.

“Rumah korban sekitar 1 km dari lokasi kejadian. Berdasar keterangan keluarga dan tetangga, diduga kuat korban bunuh diri. Keluarga korban juga menerima kejadian ini. Jenazah korban selanjutnya dimakamkan oleh keluarganya,” jelas Iptu Sunarto.

Advertisement

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif