SOLOPOS.COM - Ribuan umat muslim Kabupaten Kudus, Jateng, Jumat (8/9/2017), menggelar salat gaib di di gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK) Kudus. Selain dilakukan salat gaib juga digelar istigasah untuk mendoakan umat muslim korban krisis Rohingya. (JIBI/Solopos/Antara/ Akhmad Nazaruddin Lathif)

Warga Kudus batal ikut aksi bela Rohingya di Magelang karena bertepatan dengan agenda kegiatan kepala negara.

Semarangpos.com, KUDUS — Ribuan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2017), menggelar salat gaib dan istigasah untuk korban krisis Rohingya di Myanmar. Salat gaib dan istigasah tersebut digelar di Gedung Jam`iyyatul Hujjaj Kudus (JHK).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Aksi bela Rohingya versi warga Kudus itu diikuti warga muslim yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Kudus dan masyarakat umum. Dalam aksi damai tersebut, tampak Bupati Kudus Musthofa beserta jajaannya dan Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning serta Wakapolres Kudus Kompol M Ridwan beserta jajarannya.

Salat gaib itu, sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Sabtu (9/9/2017),

dipimpin Kiai Arifin Fanani. Sedangkan, istigasah dipimpin oleh Aniq Muhammad Makki. Aksi bela Rohingya itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiai Ahmad Abdul Fatah.

Menurut Ketua Panitia Salat Gaib dan Istigasah Yudhi Ernawan, pada mulanya anggota IPHI Kudus hendak bergabung melakukan kegiatan keprihatinan di Magelang. Karena bertepatan dengan agenda kegiatan kepala negara di Magelang, akhirnya rencana tersebut dibatalkan.

“Kami juga sempat berkoordinasi dengan panitia lainnya serta Polres Kudus, kemudian disepakati untuk melakukan istigasah dan salat gaib di Gedung JHK,” ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Yudhi, telah disiapkan 18 bus yang akan membawa anggota IPHI Kudus dari masing-masing kecamatan untuk berangkat ke Borobudur. Karena kegiatan dialihkan ke Gedung JHK Kudus, maka mereka juga melakukan istigasah dan salat gaib.

Ia berharap dengan dilakukannya salat gaib dan istigasah itu, segala permasalahan yang dihadapi oleh saudara muslim di Rohingya dapat terselesaikan. Sementara itu, Bupati Kudus Musthofa dalam sambutannya mengatakan kegiatan doa bersama itu merupakan aksi positif.

Oleh karena itu, dia menyampaikan terima kasih kepada warga Kudus yang dengan tulus mendoakan warga muslim Rohingya di Myanmar. Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar tersebut, diharap segera usai dan jangan sampai terjadi di Indonesia.

Untuk itulah, kata Musthofa, semua pihak perlu memiliki kedewasaan dalam menerima informasi. “Kami meminta seluruh masyarakat untuk perkuat persaudaraan dan jangan mudah terprovokasi. Karena hal-hal yang salah informasi justru bisa memecah belah persatuan,” ujarnya.

Bupati dua periode itu juga mengajak warga untuk membantu mendonasikan sebagian rezekinya kepada warga Rohingya. “Apa yang dilakukan ini juga merupakan bentuk jihad, yakni dengan bekerja keras, kerja cerdas dan dilakukan secara ikhlas dan sungguh-sungguh,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya