SOLOPOS.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir berceramah pada tabligh akbar bertajuk "Bersama Muhammadiyah Membangun Kaderisasi" di Bandongan, Magelang. ANTARA/HO - Muhammadiyah Kabupaten Magelang.

Solopos.com, MAGELANG — Warga Muhammadiyah diminta untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sikap golput dalam Pemilu tidak akan menyelesaikan masalah.

“Warga Muhammadiyah jangan sampai golput pada Pemilu mendatang. Golput tidak menyelesaikan masalah,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, di acara tabligh akbar bertajuk Bersama Muhammadiyah Membangun Kaderisasi yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, dalam penggalangan dana pembangunan Gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS), Minggu (2/7/2023).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ia menyerukan warga Muhammadiyah untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik kebangsaan guna kemaslahatan umat, kemajuan Indonesia, dan organisasi.

Tafsir mengatakan peran yang harus diambil warga Muhammadiyah di politik kebangsaan seperti sebagai pimpinan di eksekutif maupun legislatif dan pimpinan militer. Ia mengatakan pemilu sangat penting dan menentukan untuk kemajuan bangsa dan negara karena merupakan pemilihan pimpinan yang duduk di eksekutif dan legislatif. Calon dipilih harus yang mendukung gerakan Muhammadiyah.

“Memilih pimpinan itu wajib. Mereka adalah pengganti kenabian yang punya tugas mengurus dunia dan akhirat,” katanya yang dikutip dari Antara.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magelang Nasiruddin mengatakan pentingnya pengaderan di Muhammadiyah sehingga amal usaha yang dimiliki bisa berkembang sehingga pihaknya mengapresiasi pembangunan gedung pusat pengaderan di Bandongan.

“Kami dukung pembangunan gedung pengaderan karena dengan kader yang berkualitas, maka Muhammadiyah akan berkembang dan maju,” katanya.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bandongan Syaifuddin Ahmad mengatakan saat ini MBS terdapat 25 santri laki-laki maupun perempuan.

“Kami membutuhkan gedung sebagai wahana untuk mencetak kader Muhammadiyah,” katanya.

Dia menyampaikan kurikulum pembelajaran diperlukan dalam pengaderan, maka pihaknya sedang menyusunnya sambil membentengi dari luar Muhammadiyah.

Camat Bandongan Suroto mengatakan niat baik ikhlas dan tuntas pembangunan MBS tentu harus bersinergi dan bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita dan harapan.

Ia menyampaikan beberapa bulan ini pembangunan telah dilaksanakan dan bupati juga sudah datang meninjau. Mudah-mudahan dengan hadirnya MBS ini dapat satu tempat dan optimistis bahwa pembangunan yang dilaksanakan berjalan lancar sesuai rencana yang diharapkan panitia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya