SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang karib disapa Ita akhirnya buka suara terkait keluhan netizen yang viral terkait warung Indomie di Semarang yang dianggap menerapkan harga tidak wajar untuk semangkuk mi.

Ita pun mengimbau kepada kalangan pedagang kaki lima (PKL) untuk menjual dagangannya dengan harga yang wajar karena bisa merugikan semua pihak, termasuk pedagang sendiri.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Kalau kita bicara mengenai boleh tidak [mematok harga tidak wajar], mereka [pedagang] juga akan rugi sendiri,” kata Ita, Senin (6/2/2023).

Dalam video yang viral di media sosial (medsos) Tiktok beberapa waktu lalu, seorang pria yang baru berkunjung ke Semarang mengeluhkan harus membayar Rp76.000 untuk menyantap dua mangkuk mi di warung Indomie kaki lima di Semarang.

Ita mencontohkan kasus serupa di beberapa daerah, termasuk di Yogyakarta yang juga viral mengenai PKL yang menetapkan harga tidak wajar untuk menu-menu yang ditawarkan di warung kaki limanya.

“Kalau sekali dia seperti itu, kaya di Jogja atau di mana, akhirnya tidak laku. Dapat untung sekali, tapi setelah itu tidak laku lagi. Tolong kalau ingin laku dapat pelanggan terus-menerus yang wajar saja,” ujarnya.

Menurut dia, langkah terpenting dalam berjualan kuliner adalah terus menjaga kualitas dan rasa, tentu dengan mematok harga yang masih dalam batas wajar dan tidak terlampau mahal.

“Kalau ingin dapat pelanggan terus menerus, ya, [harga] wajar-wajar saja. Tingkatkan kualitasnya, menjaga rasanya. Nanti, banyak orang balik ke situ,” kata Ita.

Di sisi lain, Ita juga meminta jika ada masyarakat maupun wisatawan yang mengalami hal semacam itu untuk melaporkan kepada Pemerintah Kota Semarang melalui kanal-kanal pengaduan yang sudah tersedia sehingga langsung ditindaklanjuti.

Seperti ketika video viral tersebut, Ita langsung meminta Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) untuk mengecek keberadaan PKL yang diinformasikan berada di kawasan Simpang Lima, tetapi ternyata ditemukan di lokasi lain.

“Kami kan punya media pengaduan, bisa lapor di situ. Begitu dicek di Simpang Lima kok enggak enek [tidak ada]. Saya yakin di Simpang Lima enggak ya. Kemarin, Satpol PP menemukan di wilayah Candi,” katanya.

Sebelumnya, video yang diunggah akun TikTok @terlahirkembali21 viral, seorang laki-laki di dalam video mengaku kaget saat jajan Indomie di sebuah warung kuliner kaki lima di Kota Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya