SOLOPOS.COM - Ilustrasi Gempa Bumi (Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jika 13 sesar lokal aktif yang tersebar di wilayah pantai utara Jawa Tengah atau Pantura Jateng berpotensi menyebabkan gempa besar. Bahkan, gempa yang ditimbulkan 13 sesar aktif itu diperkirakan bisa berkekuatan Magnitudo 6,5.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, yang menyebut gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,1 hingga 6,9 bisa menyebabkan kerusakan besar di daerah padat penduduk. Oleh karenanya, ia pun meminta masyarakat yang tinggal di wilayah 13 sesar aktif itu untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan sejak dini.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Semuanya [13 sesar aktif Pantura Jateng] berpotensi memunculkan gempa besar. Rata-rata sama [kekuatannya]. Berkisar antara [magnitudo] 6,2 sampai 6,5,” kata Heri kepada Solopos.com, Jumat (10/3/2023).

Kendati berpotensi menyebabkan gempa besar, Heri menegaskan hal tersebut masih sebatas potensi. Sehingga untuk memperkirakan kapan gempa besar itu bakal terjadi tidak bisa diprediksi secara pasti.

“Potensi itu memiliki bahaya. Tapi kapan waktunya, belum diketahui. Namun, mitigasi dan antisipasi dini tetap diperlukan untuk meminimalisasi risiko [dampak],” ujarnya.

Mengantisipasi hal tersebut, lanjut Heri, pihaknya telah berusaha memperkuat mitigasi sekaligus meningkatkan kapasitas bagi masyarakat yang tinggal di lokasi rawan gempa. Terutama meningkatkan pemahaman untuk memperkuat kontruksi bangunan supaya tahan gempa.

“Kami belum mengidentifikasi apakah gedung atau masjid sekolah di Jateng tahan gempa atau tidak. Tetapi kalau suatu wilayah pernah mengalami gempa dan bangunannya retak maka tempat itu tidak tahan gempa. Seperti di Rembang dan Brebes itu pernah, waktu pemerintahan Belanda. Terus Pati juga pernah tahun 1992. Kalau yang terbaru, Ambarawa yang banyak rumah retak, sehingga menandakan bangunan itu tidak tahan gempa,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, 13 sesar aktif di Pantura Jateng itu terdiri dari sesar Baribis Kendeng yang meliputi segmen Brebes, segmen Weleri, segmen Pekalongan, segmen Pemalang, segmen Semarang, segmen Grobogan, segmen Ajibarang, segmen Rawapening dan segmen Kendeng. Terkait panjang sesar, bervariasi mulai dari puluhan hingga ratusan kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya