Jateng
Minggu, 14 Agustus 2022 - 21:51 WIB

Waspada! 2 Pekan, Sembilan Kejadian Banjir & Longsor Terjang Banyumas

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi lereng jalan yang longsor akibat hujan lebat di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (13/8/2022). ANTARA/HO-BPBD Banyumas

Solopos.com, BANYUMAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencatat sembilan kejadian bencana hidrometeorologi selama periode 1 sampai 14 Agustus 2022. Beberapa kejadian bencana yang terjadi seperti banjir dan tanah longsor.

“Sekarang sebenarnya telah memasuki musim kemarau, namun dalam beberapa hari terakhir kembali turun hujan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Minggu (14/8/2022).

Advertisement

Dia menyampaikan hujan di beberapa wilayah Banyumas tidak terprediksi sebelumnya, tiba-tiba turun hujan. Padahal, di beberapa wilayah Banyumas juga terdapat daerah rawan banjir dan longsor, sehingga terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.

“Dalam dua pekan terakhir atau sejak awal Agustus hingga sekarang sudah ada sembilan kejadian bencana di Banyumas, baik banjir maupun longsor,” katanya.

Advertisement

“Dalam dua pekan terakhir atau sejak awal Agustus hingga sekarang sudah ada sembilan kejadian bencana di Banyumas, baik banjir maupun longsor,” katanya.

Baca Juga: Sadis! Pemuda di Kendal Meninggal dengan Luka Sabetan Senjata Tajam

Budi mengatakan kejadian terakhir terjadi longsor pada hari Sabtu (13/8/2022) di ruas jalan kabupaten yang masuk wilayah Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.

Advertisement

“Karena terjadi hujan lebat sejak Sabtu siang, lereng jalan tersebut longsor sampai ke bibir jalan pada pukul 16.00 WIB, dengan panjang 5 meter dan lebar 3 meter. Hujan baru reda pada malam hari,” katanya.

Baca Juga: Truk Kargo Tabrak Truk Tangki di Tol Semarang-Solo, 2 Orang Meninggal

Ia mengatakan petugas BPBD Kabupaten Banyumas dan instansi terkait lainnya telah memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi kejadian serta menutup separuh badan jalan agar tidak dilalui kendaraan.

Advertisement

Lebih lanjut, Budi mengatakan delapan kejadian bencana yang terjadi dalam sepekan terakhir berupa banjir luapan sungai di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, yang berdampak pada fasilitas umum dan pemukiman warga.

Selain itu, tanah longsor di Desa Randegan RT 002/RW 004, Kecamatan Kebasen, berdampak pada satu rumah warga, serta sebuah sumur yang ambles di Desa Kalisalak RT 004/RW 004, Kecamatan Kebasen.

Baca Juga: Geger! Warga Semarang Temukan Mayat Pria Tanpa Identitas di Kaligarang

Advertisement

Bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Gununglurah RT 05 RW 01 (Kecamatan Cilongok), Desa Karanggintung RT 03 RW 06 (Kecamatan Kemranjen), Desa Menganti RT 01 RW 03 (Kecamatan Rawalo), tanah longsor yang berdampak pada akses jalan di Desa Losari RT 01 RW 02 (Kecamatan Rawalo), dan tanah longsor di Desa Karanganyar (Kecamatan Patikraja).

“Alhamdulillah, bencana tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kami mengimbau kepada warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk tetap waspada, karena berdasarkan informasi dari BMKG, hujan diprakirakan masih terjadi pada Agustus ini,” kata Budi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif