Solopos.com, SEMARANG — PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang meneteksi terdapat 36 titik rawan di sepanjang jalur kereta api di Jawa Tengah. Memasuki musim penghujan, PT KAI melakukan pengecekan secara intensif untuk meminimalisasi bahaya akibat adanya 36 titik rawan tersebut.
Adapun perinciannya adalah enam titik rawan banjir, tujuh titik rawan longsor, 13 titik rawan amblas, dan 10 titik rawan lainnya.
Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024
Guna mengantisipasi kerusakan, PT KAI menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) pada 22 titik di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan wilayah Daop 4 Semarang. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.
Dalam perkembangan berbeda, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun menyebut jalur yang tertimbun longsor di petak jalur antara Stasiun Sumberpucung – Pohgajih, Kabupaten Malang, wilayah Daop 8 Surabaya sudah bisa dilewati.
Baca juga : Identitas Pria yang Terseret KA Sejauh 50 Meter di Kebakkramat Terungkap
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan jalur sudah bisa dilewati Selasa (19/10/2022) sejak jam 16.40 WIB dengan kecepatan terbatas.
“Sudah bisa dilewati dengan kecepatan terbatas jam 16.40 WIB. Kalau penumpang yang dari wilayah Daop 7 Madiun tadi dialihkan naik kereta apinya,” katanya saat dikonfirmasi di Blitar, Selasa petang.
Musibah longsor tersebut terjadi di petak jalur antara Stasiun Sumberpucung – Pohgajih, wilayah Daop 8 Surabaya, pada Selasa pagi, sekitar jam 09.08 WIB. Longsoran tersebut menutupi jalur KA di KM 85+4/5.
Baca juga : Piknik Cepat dan Murah Naik KA Batara Kresna Solo-Wonogiri, Enggak Sampai 2 Jam
Selain itu, beberapa titik longsor lainnya juga berpotensi menutup jalur kereta api. Kejadian itu terjadi karena tingginya curah hujan, sehingga material tanah turun dan menutupi jalur kereta api. Insiden itu juga membuat PT KAI melakukan rekayasa dengan pola operasi memutar melewati stasiun Mojokerto.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Titik Rawan Banjir dan Longsor di Jalur KA Jateng Diwaspadai