Jateng
Kamis, 1 Januari 2015 - 16:50 WIB

WASPADA BENCANA ALAM : Kearifan Lokal Perlu Dihidupkan untuk Kurangi Dampak Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengangkatan korban longsor Banjarnegara, Jumat (19/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Pengangkatan korban longsor Banjarnegara, Jumat (19/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Waspada bencana alam perlu dilakukan sejak dini di tingkat Masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat untuk menghidupkan kearifal kokal untuk mengurangi dampak bencana alam

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, KUDUS – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kearifan lokal perlu dihidupkan kembali untuk mengurangi dampak bencana alam di daerah setempat.

Advertisement

Kanalsemarang.com, KUDUS – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kearifan lokal perlu dihidupkan kembali untuk mengurangi dampak bencana alam di daerah setempat.

“Selama ini masyarakat biasa ronda menggunakan kentongan. Jika ada tanda-tanda terjadi bencana alam tentunya bisa memanfaatkan alat tradisional tersebut,” ujarnya ketika berkunjung di Kudus, Rabu (31/12/2014).

Dengan curah hujan seperti sekarang, kata dia, tentunya kearifan lokal yang selama ini ada bisa dihidupkan kembali guna mengurangi dampak bencana alam.

Advertisement

“Hal terpenting, manusianya diselamatkan terlebih dahulu sambil menunggu rekayasa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Upaya lain untuk mengurangi dampak bencana alam, Ganjar juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota di Jateng untuk mensosialisasikan daerah rawan bencana di daerahnya masing-masing.

Selain itu, dia juga meminta, BPBD kabupaten/kota untuk melihat situasi daerahnya.

Advertisement

Gubernur Jateng tersebut juga mengunjungi sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor.

“Pati yang merupakan daerah sering dilanda banjir juga dikunjungi,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, sudah ada upaya normalisasi sungai, namun efektivitasnya juga perlu dipastikan.

Advertisement

“Jika belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi, tentunya perlu dicarikan alternatif lainnya,” ujarnya.

Menurut dia, upaya serupa yang dilakukan secara berulang belum membuahkan hasil lebih baik dihentikan sementara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif