SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yunita Dyah Suminar, memastikan kasus hepatitis akut misterius belum terdeteksi masuk ke wilayah Jateng. Meski demikian, ia meminta masyarakat di Jateng mewaspadai persebaran penyakit hepatitis akut itu.

“Sampai saat ini [hepatitis akut misterius] belum terdeteksi di Jateng. Saya juga belum dapat laporan terkait suspect atau pasien dengan gejala penyakit itu di 35 kabupaten/kota,” ujar Dyah kepada Solopos.com, Jumat (6/5/2022).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Kendati demikian, Dyah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis akut itu. Terlebih lagi, penyakit hepatitis akut misterius itu telah terdeteksi masuk ke Indonesia dan merenggut tiga nyawa anak-anak di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, pihaknya pun akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan hepatitis akut. Sosialisasi juga akan dilakukan melalui fasilitas kesehatan, khususnya yang melakukan perawatan terhadap pasien anak-anak.

“Kita gencarkan edukasi ke masyarakat terkait kewaspadaan terhadap hepatitis. Sosialisasi akan menyasar ke masyarakat umum, fasilitas kesehatan, dan instansi pemerintah baik secara langsung, melalui media elektronik, media sosial, dan juga surat edaran,” ujarnya.

Baca juga: Jaga Diri dan Keluarga dengan Cara Ini Biar Tak Tertular Hepatitis Akut

Ia juga meminta fasilitas kesehatan untuk mewaspadai jika ada pasien yang menunjukkan gejala diare, mual, muntah, sakit perut, dan disertai demam. Jika ada suspect hepatitis akut, fasilitas kesehatan di Jateng diminta untuk segera melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.

Gejala

“Jika muncul gejala seperti itu, faskes [fasilitas kesehatan] kami minta segera melapor. Masyarakat juga kalau ada pasien dengan gejala awal seperti diare, mual, muntah dan sakit perut, dan dema segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan tunggu sampai muncul gejala mata dan kulit menguning agar tidak terlambat ditangani,” jelasnya.

Dyah menambahkan berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Kesehatan, hepatitis akut ini penyebabnya belum diketahui. Meski demikian, penyakit ini bukan ditimbulkan dari virus penyebab hepatitis A, B, C, D, dan E.

Baca juga: Hindari Persebaran Hepatitis Akut, Warga Boyolali Lakukan Ini Yuk!

Menurut Kepala Dinkes Jateng, penderita hepatitis akut misterius awalnya akan mengalami gejala mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Setelah itu, jika tidak dilakukan penanganan, penderita akan mengalami kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna pucat.

Selain itu, penderita hepatitis akut juga akan terlihat dari warna mata yang kuning dan kulit menguning, mengalami gangguan pembekuan darah, kejang, hingga kesadaran menurun.

“Untuk mencegahnya, masyarakat perlu melakukan pola hidup yang sehat seperti rajin mencuci tangan, makan makanan yang matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, dan rutin menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya