SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan ada kemunculan siklon tropis (ST) Freddy di wilayah perairan utara Jawa Tengah (Jateng) dan pesisir selatan. Fenomena tersebut, mempengaruhi intensitas curah hujan dan kecepatan angin di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengatakan ST Freddy yang bergerak dari arah barat perairan Australia telah membuat curah hujan di Jateng cenderung meningkat hingga menuju ke titik yang ekstrem. Selain itu juga terdapat belokan angin dan membuat curah hujan di beberapa daerah menjadi meningkat.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Tapi untuk untuk ST Freddy akan semakin berkurang pengaruhnya, akan tetapi adanya sirkulasi tekanan rendah di teluk Carpentaria, menyebabkan terjadinya perubahan pola angin yang akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jateng,” kata Giyarto kepada Solopos.com, Senin (13/2/2023) sore.

Lebih lanjut, Giyarto menyampaikan bila masyarakat Jateng bagian barat dan pegunungan tengah perlu meningkatkan kewaspadaan. Sebab, ada potensi hujan sedang hingga intensitas lebat yang disertai sambaran petir dan angin kencang yang bisa meningkatkan risiko bencana tanah longsor hingga gelombang tinggi.

“Yang patut diwaspadai ialah wilayah Jawa Tengah bagian Barat, kabupaten/kota yang berbatasan dengan Jatim [Jawa Timur]. Kemudian sebagian wilayah pegunungan tengah, terutama Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Ada potensi hujan petir dan longsor di dataran tinggi. Terus berpotensi gelombang tinggi di perairan Pantura dan pesisir selatan,” pungkasnya.

Giyarto pun mengingatkan kepada masyarakat Jateng untuk tetap mewaspadai dampak yang muncul dari ST Freddy tersebut. Sebab, fenomena ini diprakirakan masih terjadi hingga akhir pekan nanti.

“Untuk ST Freddy masih akan hidup hingga 16 Februari 2023,” bebernya

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga, Sri Lestari, 27, warga Kota Semarang, merasakan bila angin di daerahnya berhembus sangat cepat. Bahkan, ia merasa waswas bila membiarkan anak semata wayangnya keluar rumah tanpa pengawasan.

“Iya, kencang banget anginya, sampe sekarang masih. Hujanya kadang juga lebat. Kalau saya sih enggak terlalu mengganggu aktivitas angin seperti ini, cuma waspada saja sama anak. Soalnya kemarin, genting tetangga sebelah bunyi terus seperti mau lepas kena angin. Bahayakan. Apalagi ranting-ranting depan rumah juga sampai patah kena angin,” keluh Sri, warga Wonosari, Ngaliyan.

Sekadar informasi, berikut peringatan dini BMKG mengenai cuaca ekstrem di Jateng :

Tanggal 14 Februari 2023

Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Karanganyar, Kab.Semarang, Kab/Kota Magelang, Salatiga, Jepara, Grobogan, Blora, Pemalang, Kab./Kota Pekalongan, Batang, Pati, Brebes, Tegal, dan sekitarnya.

Tanggal 15 Februari 2023

Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Sragen, Temanggung, Kab/Kota Magelang , Kab./Kota Semarang, Salatiga, Jepara, Demak, Kudus, Grobogan, Brebes, Kab. Tegal, Pemalang, Batang, Pekalongan dan sekitarnya.

Tanggal 16 Februari 2023

Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Sragen, Kab.Semarang, Temanggung, Kab/Kota Magelang, Salatiga, Grobogan, Blora, Jepara, Demak, Rembang, Karanganyar, Sragen, Surakarta, dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya