Jateng
Minggu, 3 September 2023 - 13:11 WIB

Wayang Topeng Kedung Panjang, Kesenian di Pati sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sandra Kartika Hapsari  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kerajinan Wayang Topeng Kedung Panjang Pati. (Istimewa/warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, PATI — Kabupaten Pati yang kaya sejarah juga berkontribusi pada keanekaragaman budaya Indonesia. Kabupaten ini memiliki berbagai warisan budaya yang menakjubkan, salah satunya wayang topeng yang berasal dari Dukuh Kedung Panjang, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.

Dilansir oleh laman website disdikbud.patikab.go.id pada Sabtu (2/9/2023), kesenian tradisional Wayang Topeng Kedung Panjang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Selasa (7/12/2021).

Advertisement

Diperkirakan ada sejak tahun 1896, pertunjukan Wayang Topeng Kedung Panjang yang dimainkan dalam ritual Sedekah Bumi ini memiliki nilai yang mendalam. Dalam pertunjukan ini, cerita yang diangkat mengambil tema Lakon Sren (Dewi Sri) Among Tani yang secara tradisional menggambarkan kisah kehidupan masyarakat agraris.

Kesenian ini dipertunjukkan pada Sabtu Kliwon setiap bulan Apit. Dilansir oleh website kebudayaan.pdkjateng.go.id, bulan Apit sendiri merupakan bulan ke-11 dalam kalender Islam yang terletak di antara dua perayaan besar, yakni Syawal dan Zulhijah. Oleh karenanya, bulan ini disebut “Apit” sebab berada di tengah-tengah dua hari raya.

Pertunjukan seni ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur serta ungkapan syukur kepada Tuhan atas berbagai anugerah-Nya, termasuk perlindungan, keselamatan, dan kemakmuran.

Advertisement

Menurut keyakinan masyarakat lokal, pertunjukan wayang topeng ini harus diperankan oleh masyarakat asli Desa Soneyan karena diyakini jika pertunjukan ini diperankan oleh seseorang yang bukan penduduk asli. Pemeran tersebut akan mengalamai kesulitan bahkan mungkin tidak akan mampu menjalankannya sesuai dengan tradisi yang diwariskan.

Hal itu sesuai diungkap oleh Suharso, ketua grup wayang topeng dalam Greget Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Tari dengan judul Pertunjukan Wayang Topeng Dusun Kedungpanjang, Soneyan, Margoyoso Kabupaten Pati (Kajian Holistik).

Tahun-tahun berlalu, pertunjukan seni ini masih lestari. Dari yang awalnya diyakini akan membuat tanaman tumbuh subur dan menghasilkan panen yang berlimpah, hingga kini berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara penting, mulai dari khitanan, perkawinan, hingga perayaan Hari Kemerdekaan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif