Jateng
Minggu, 6 September 2015 - 06:50 WIB

WISATA JAWA TENGAH : Kebun Raya Baturraden akan Diresmikan, Bagaimana Kesiapannya?

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (kebunrayabaturraden.org)

Wisata Jawa Tengah Kebun Raya Baturraden rencananya diresmikan pada November mendatang oleh Megawati Soekarnoputri.

Kanalsemarang.com, JAKARTA-Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah akan dibuat semakin menarik dengan ribuan spesimen tumbuhan. Namun pengembangan tersebut ternyata terganjal beberapa masalah.

Advertisement

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden, Ammy Rita Manalu mengatakan permasalahan pengembangan dan pembangunan kebun Raya dengan luas 143,5 hektar itu antara lain kewenangan pengelolaan masih dua institusi, sumber daya manusia yang minim, dan pintu masuk yang masih dikelola perusahaan.

“Kewenangan pengelolaan masih dua institusi BKT Kebun Raya dan Perhutani KPH Banyumas Timur, jadi harus izin (untuk pengembangan),” kata Ammy saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo datang ke Kebun Raya Baturraden, seperti dilansir detikcom, Sabtu (5/9/2015).

Advertisement

“Kewenangan pengelolaan masih dua institusi BKT Kebun Raya dan Perhutani KPH Banyumas Timur, jadi harus izin (untuk pengembangan),” kata Ammy saat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo datang ke Kebun Raya Baturraden, seperti dilansir detikcom, Sabtu (5/9/2015).

Terkait pintu masuk, lanjut Ammy, masih dikelola PT Palawi Risorsis sehingga pihaknya ingin ada alternatif pintu baru. Sumber daya manusia juga sangat minim karena hanya dikelola 7 PNS, 12 PHL dan 3 tambahan dari PTT PKT Kebun Raya, Lipi.

“SDM-nya terbatas, padahal idealnya 60 orang,” pungkas Ammy.

Advertisement

Dalam kunjungannya ke Kebun Raya Baturraden, Gubernur Ganjar ikut mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi pengelola.

Ganjar mengatakan terkait permasalahan kewenangan, bisa dipecahkan dengan kerjasama dengan perencanaan jangka panjang. Sedangkan untuk pintu masuk, bisa diusahakan dengan memanfaatkan lahan milik Pemkab Banyumas dan anggarannya dari Bantuan Keuangan Provinsi Jateng.

“Kementrian (PUPR) sudah membantu pembangunan kantornya. Untuk perwatannya kami bantu. Yang masih jadi masalah itu SDM-nya,” kata Ganjar.

Advertisement

Terkait anggaran, angka Rp 300 miliar menurut Ganjar bukan jumlah yang besar untuk pembangunan kebun raya dengan cara dilakukan secara bertahap. Jika tidak ada uang negara, maka bisa dengan sponsor dari perusahaan.

“Ada banyak cara di luar APBN dan APBD. Kita bisa pakai sponsor. Kalau beberapa Vak (spot) bisa bangun diklaim Vak perusahaan apa, siapa yang suka penghijauan Vak siapa. Rp300 miliar duit kecil, satu perusahaan Rp1 miliar,” tandas Ganjar.

“Bertahap ini tidak cukup 5 tahun, idealnya 10 tahun,” imbuhnya.

Advertisement

Meski pengerjaannya masih dalam proses pembangunan, namun pada tanggal 12 November mendatang tetap akan dilakukan launching Kebun Raya Baturraden untuk perkenalan dan rencananya akan mengundang Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia.

Gubernur Ganjar menambahkan, Megawati merupakan pihak yang mendesaknya menyelesaikan Kebun Raya Baturraden karena perencanaannya sudah sejak tahun 2004.

“Waktu itu Pak Basuki [Menteri PU] belum menjabat Menteri, masih Dirjen. Dia memberikan paparan soal manfaat dan fungsi tata ruang. Saat itu, sebelum pelantikan kabinet di Cibodas, saya dicolek Bu Megawati, nanya ‘yang di Banyumas [kebun raya] bagaimana?, siap?’ Ya saya bilang siap,” tandasnya.

Saat ini pengerjaan Kebun Raya Baturraden sudah mencapai 11,5 %, sebanyak 10% merupakan area tumbuhan dan 1,5% area sarana prasarana.

Nantinya akan ada 2.637 spesimen tumbuhan dengan 571 spesies dan 394 marga serta 196 suku. Akan ada flower bed atau hamparan bunga di beberapa titik dan taman dengan tanaman tematik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif