Jateng
Rabu, 13 Januari 2016 - 16:50 WIB

WISATA RELIGI KUDUS : Menara Kudus Bakal Bebas Pengemis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid Menara Kudus (central-java-tourism.com)

Wisata religi Menata Kudus akan diupayakan Satpol PP untuk bersih dari para pengemis.

Semarang.com, KUDUS-Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengupayakan objek wisata Menara Kudus bebas dari pengemis dan gelandangan guna memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang berkunjung.

Advertisement

Menurut Kepala Satpol PP Kudus Abdul Halil di Kudus, Rabu, untuk menciptakan kenyamanan para pengunjung Menara Kudus dilakukan razia secara rutin terhadap pengemis gelandangan dan orang terlantar (PGOT) di kawasan objek wisata Menara Kudus.

Selain mengganggu kenyamanan pengunjung, lanjut dia, keberadaan pengemis dan gelandangan juga meresahkan warga serta pedagang setempat.

Advertisement

Selain mengganggu kenyamanan pengunjung, lanjut dia, keberadaan pengemis dan gelandangan juga meresahkan warga serta pedagang setempat.

Berulang kali, kata dia, warga menyampaikan keluhan keberadaan pengemis dan gelandangan tersebut. Razia yang digelar Rabu (13/1/2016), kata dia, berhasil menjaring enam pengemis dari kawasan objek wisata Menara Kudus.

Beberapa pengemis lainnya, lanjut dia, ada yang melarikan diri setelah mengetahui keberadaan petugas. Pada awal pekan, kata dia, petugas juga melakukan kegiatan serupa, namun belum mendapatkan keberadaan PGOT di kawasan objek wisata tersebut, namun hari ini (13/1/2016) ternyata banyak pengemis yang tersebar di beberapa titik.

Advertisement

“Mereka tetap diperkenankan berjualan, namun diminta untuk tetap mematuhi aturan dengan tidak menggelar dagangan hingga memakan separuh badan jalan,” ujarnya.

Apabila akses jalan masuk cukup luas dan tidak terganggu PKL, kata dia, akan memberikan kenyamanan para pengunjung, terlebih pada saat-saat tertentu padat wisatawan yang lalu-lalang.

Yati, salah seorang pedagang jenang mengaku, cukup resah dengan keberadaan pengemis karena sering meminta uang kepada wisatawan yang hendak berbelanja.

Advertisement

Padahal, kata dia, wisatawan tersebut belum sempat berbelanja, sehingga mengurangi kenyamanan mereka.

“Jika tidak ada perhatian, tentunya merugikan pedagang maupun wisatawan sendiri karena merasa tidak nyaman,” ujarnya.

Ketika ada wisatawan yang memberikan uang kepada pengemis, kata dia, pengemis lainnya akan berbondong-bondong menghampirinya untuk meminta uang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif