SOLOPOS.COM - Ilustrasi buah durian (JIBI/Solopos/Dok.)

Wisata ke Kota Semarang bisa dilakukan ke Mijen yang kini diijadikan kawasan agrowisata durian.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang menyiapkan Kecamatan Mijen sebagai agrowisata durian dengan potensi buah durian lokal berkualitas unggul yang dimiliki salah satu wilayah di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Kami ingin secepatnya menjadikan sebagai agrowisata sekaligus agroedukasi, utamanya terkait buah durian,” kata Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara di Kota Semarang, Jateng, Selasa (31/10/2017).

Menurut Mbak Ita—sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, buah durian lokal yang dibudidayakan petani di Mijen tidak kalah kualitasnya dengan buah durian dari daerah-daerah lainnya, seperti Medan dan Jepara yang terkenal sebagai penghasil durian. Bedanya, imbuhnya, adalah durian lokal Semarang belum begitu dikenal dan baru sebatas masyarakat Semarang dan sekitarnya, dibandingkan dengan durian-durian khas daerah lain.

“Makanya, kami terus promosikan buah durian lokal unggulan dari Mijen ini secara luas. Seperti lewat Festival Durian setiap tahun, hingga berbagai perlombaan varietas durian unggulan,” katanya kepada wartawan, Senin (30/10/2017). Namun, ia meminta masyarakat Semarang juga ikut berperan aktif mempromosikan durian unggulan daerah asal mereka agar semakin banyak yang mengenal keunggulan durian khas Semarang, yakni durian Mijen.

Selain Mijen, kata dia, Kecamatan Gunungpati yang lokasinya bersebelahan juga memiliki potensi penghasil durian unggulan sehingga ke depannya juga akan dikembangkan sebagai agrowisata. Dari kondisi wilayahnya, diakui Ita, Mijen, terutama di daerah Purwosari dan Bubakan memang sangat potensial, apalagi di Bubakan ada lahan milik Pemkot Semarang yang lengkap dengan embung.

“Kami terus mendorong Camat Mijen untuk memberdayakan warga sekitar beraktivitas di sektor pertanian. Jadi, jangan berpikir kalau jadi petani itu tidak bisa kaya, malah sebaliknya,” katanya.

Terbukti, kata dia, banyak warga Mijen yang bekerja sebagai petani durian dan peternak kambing etawa yang ternyata menghasilkan pendapatan yang menggiurkan sehingga diharapkan banyak yang mengikuti. “Petani kan juga bekerja. Kalau potensi di Mijen ini di pertanian, ya, harus dieksplorasi untuk kesejahteraan. Saya melihat potensinya luar biasa. Di kebun Purwosari saja, satu pohon bisa menghasilkan 20 duriam-50 durian,” katanya.

Ke depannya, ia menargetkan adanya tambahan tanaman buah, baik durian maupun buah-buahan lainnya untuk mendukung pengembangan agrowisata sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung. “Kalau bisa, setiap jengkap tanah ada tanaman durian, kelengkeng, jambu, dan tanaman buah lainnya. Memang komoditas unggulannya adalah durian, tetapi buah-buahan lain juga terbuka dikembangkan,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya