SOLOPOS.COM - Lawang Sewu Kota Semarang (JIBI/Solopos/Dok)

Wisata di Semarang yang diunggulkan adalah bangunan Lawang Sewu.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Masyarakat yang senang mempelajari sejarah sekaligus menyukai tantangan misteri, perlu mencoba mengunjungi Lawang Sewu yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Seperti dilansir Antara, Selasa (1/9/2015), Lawang Sewu dalam Bahasa Indonesia berarti Pintu Seribu. Sebutan itu diberikan karena gedung ini memiliki banyak pintu dan jendela berukuran besar dengan corak kuno.

Gedung ini dirancang oleh arsitek Belanda C.Citroen dari Firma J.F. Klinkhamer dan B.J. Quendag pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Gedung ini awalnya digunakan untuk kantor “Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij” atau NIS, perusahaan kereta api Belanda.

Bagian depan bangunan bersejarah ini dihiasi menara kembar model “gothic” dan terbagi menjadi dua area, memanjang kebelakang yang mengesankan kokoh, besar dan indah. Arsitektur Lawang Sewu bergaya art deco yang bercirikan ekslusif yang berkembang pada era 1850-1940 di Benua Eropa.

Bangunan ini menghadap ke Taman Wilhelmina yang sekarang lebih dikenal sebagai Tugu Muda. Di depan Lawang Sewu dulu melintas rel trem kota Semarang, tapi sekarang ini tak ada lintasan rel dan sudah berubah menjadi jalan raya ramai menjadi lalu-lalang kendaraan bermotor, sepeda dan becak.

Pada 1942 saat Jepang mengambil alih pemerintahan Belanda di Indonesia, bangunan itu juga dikuasai oleh Jepang.

Salah satu ruang bangunan yang terletak di ruang bawah tanah gedung ini yang sebelumnya merupakan saluran pembuangan air diubah menjadi penjara bawah tanah sekaligus saluran pembuangan air. Gedung ini juga menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang yang terkenal dengan sebutan Pertempuran Lima Hari di Semarang (14 Oktober 1945-19 Oktober 1945).

Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, beberapa tahun kemudian pemerintah membangun sebuah prasasti di halaman Taman Wilhelmina yang sekarang dikenal sebagai Tugu Muda Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Jawatan Kereta Api Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah.

Mengingat Lawang Sewu mempunyai nilai sejarah penting, maka Pemerintah Kota Semarang dengan SK Wali Kota 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya