SOLOPOS.COM - Ilustrasi monyet Gua Kreo Kota Semarang (Youtube.com)

Wisata Semarang diramaikan ratusan ekor kera Gua Kreo yang jinak sehingga manarik minat wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut.

Semarangpos.com, SEMARANG – Anggaran biaya makan untuk ratusan kera yang berkeliaran di seputar Gua Kreo, Gunungpati, Kota Semarang ternyata sangat minim. Untuk membelikan mereka ketela dan pisang, pengelola objek wisata itu hanya menjatah Rp1,5 juta/bulan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gua Kreo, Asroni, anggaran biaya makan untuk kera yang berjumlah sekitar 250 ekor hanya Rp1,5 juta/bulan. “Dengan keterbatasan anggaran ini, kami belikan ketela dan pisang  untuk makanan 250 ekor kera setiap hari,” katanya di Semarang, Minggu (7/8/2016).

Kebutuhan makan kera, lanjut dia, tertolong dengan para pengunjung ke Gua Kreo yang kerap memberikan makanan, seperti kacang, roti, dan lainnya. Setiap harinya, selalu saja ada orang yang datang ke untuk menikmati keindahan alam Gua Kreo. Pada hari Minggu dan hari libur paling ramai jumlah pengunjung ke objek wisata itu.

“Meski anggaran makan terbatas, saya hanya pernah sekali mendapati jasad kera yang mati,” ujar Asroni.

Ratusan monyet penghuni Gua Kreo, berdasarkan pengamatan Semarangpos.com saat berkunjung ke objek wisata alam tersebut beberapa waktu lalu, sangat jinak. Monyet-monyet yang berkeliaran di jalan area Gua Kreo tidak pernah merebut makanan atau barang-barang milik pengunjung. Mereka hanya menunggu diberi makanan atau minuman oleh pengunjung.

”Kera di sini [Gua Kreo] jinak berkat jasa almarhum pawang hewan Pak F.X. Sutono,” kata sesepuh Gua Kreo, Sumar, 83.

Berkat keahlian F.X. Sutono, menurut dia, monyet-monyet yang semula liar dan takut dengan orang menjadi jinak serta tidak lagi takut bila bertemu orang.  ”Jumlah kera di Gua Kreo awalnya sekitar 25 ekor, tapi sekarang telah berkembang biak menjadi ratusan ekor kera,” ungkap dia.

Sumar menambahkan kera berkembang biak secara alami, pihak pengelola Gua Kreo tidak pernah melakukan perawatan khusus kepada kera betina yang akan melahirkan anaknya. ”Kera betina melahirkan anaknya di atas pohon, tidak pernah masuk ke Gua Kreo untuk melahirkan anaknya,” ujar dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya