SOLOPOS.COM - Kota Lama Semarang (wikipedia)
Wisata Semarang salah satunya mengandalkan kawasan Kota Lama.
Semarangpos.com, SEMARANG – Pencanangan kawasan Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata utama Semarang pada 2016 ini mendapat sambutan yang positif dari seluruh elemen masyarakat di Kota Lumpia itu. Bahkan demi mesukseskan rencana itu, masyarakat Kota Semarang yang tergabung dalam berbagai elemen komunitas siap memperindah dan mempromosikan kawasan Kota Lama agar lebih sering dikunjungi wisatawan.
Salah satu strategi memperindah kawasan yang dipenuhi bangunan kolonial Belanda itu yakni dengan menggelar acara kerja bakti melakukan bersih-bersih di kawasan Kota Lama. Acara yang diberi tajuk Reresik Rembug Kota Lama ini digelar, Minggu (17/1/2016) pagi.
Koordinator Resik Rembug Kota Lama, Sunu Dipta W., mengaku acara ini sebenarnya merupakan ide dari Gubernur Ganjar Pranowo. Saat itu, Ganjar mengaku berniat menggandeng seluruh elemen komunitas masyarakat di Semarang untuk turut serta aktif mempercantik Kota Lama.
“Maka itu dalam acara nanti, Gubernur juga akan ikut serta. Diharapkan seluruh elemen komunitas masyarakat di Kota Semarang juga bisa hadir,” ujar Sunu saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (13/1/2015).
Sunu mengaku saat ini di Semarang ada sekitar 31 lebih komunitas. Namun, hingga saat ini baru sekitar tujuh komunitas yang menyatakan
siap bergabung dalam acara itu, yakni Komunitas Loepen Semarang, Komunitas Rembug Sosmed dan Komunitas Ngisor Ringin.
“Semoga saja saat pelaksanaannya nanti, seluruh komunitas bisa ikut hadir. Setelah acara bersih-bersih, kami berencana melakukan rembug
[mengobrol] tentang Kota Lama bersama Mas Ganjar [Gubernur Jateng],” imbuh Sunu.
Acara bersih-bersih Kota Lama ini akan dimulai dari depan Taman Srigunting pada pukul 06.00 WIB. Setiap masyarakat yang ingin
bergabung diharapkan Sunu membawa peralatan sendiri, seperti sapu, engkrat, plastik dan lain-lain.
Kawasan Kota Lama merupakan salah satu destinasi bersejarah di Kota Semarang. Kawasan ini menarik dikunjungi wisatawan karena banyak terdapat bangunan peninggalan kolonial Belanda yang masih asli.