SOLOPOS.COM - Warga melintas di Masjid Layur, Dadapsari, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/5). Masjid berkategori cagar budaya yang didirikan pada 1802 oleh saudagar asal Yaman tersebut saat ini masih terawat dan rutin digunakan sebagai kegiatan dakwah Islam di Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Antara/Aditya Pradana Putra)

Wisata Semarang di bulan Ramadan salah satunya adalah Masjid Layur yang menu berbuka puasanya adalah kopi arab.

Semarangpos.com, SEMARANG – Jika Anda berkunjung ke Semarang saat bulan suci puasa atau Ramadan sebaiknya singgahlah ke Masjid Layur. Salah satu destinasi wisata di Semarang saat bulan Ramadan ini tak hanya menyajikan keindahan bangunan masjid peninggalan kaum pedagang dari Arab pada tahun 1743 silam.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Di masjid ini, setiap bulan Ramadan juga selalu digelar acara khusus saat berbuka puasa, yakni minum kopi arab. Minum kopi arab saat berbuka puasa di Masjid Layur seakan sudah menjadi tradisi yang turun temurun.

“Sejarahnya panjang. Dulunya, kawasan ini ramai untuk pendaratan kapal dan perahu dagang, termasuk dari saudagar Arab,” kata sesepuh Masjid Layur, Abdul Hamid, dikutip dari laman berita Antara, Rabu (31/5/2017).

Oleh karena sejarah sebagai pusat perdagangan, masjid itu dikenal pula dengan sebutan Masjid Menara karena terdapat bangunan bekas mercusuar yang tetap bertahan sampai sekarang.

Ia menceritakan kawasan itu dikenal pula dengan nama Kampung Melayu karena banyak masyarakat etnis Melayu yang datang dan bermukim sejak 1743, diikuti pula orang-orang Arab.

Pada saat itu, ada satu kebiasaan orang Arab yang bermukim di kawasan tersebut untuk menunggu azan Maghrib saat puasa, yakni menyiapkan kopi khas yang kemudian dikenal dengan kopi Arab.

Sampai sekarang, pengurus Masjid Layur tetap setia menyajikan kopi arab dengan bahan-bahannya yang kaya rempah untuk menyambut masyarakat yang berbuka puasa di masjid tersebut.

Bentuknya terlihat seperti kopi biasanya, tetapi rasa dan aromanya khas dengan bahan rempah-rempah, seperti cengkih, kayu manis, serai, kapulaga, daun jeruk, daun pandan, dan jahe.

Hamid menjelaskan cara pembuatannya juga dengan mencampurkan beraneka rempah-rempah itu dengan kopi yang direbus bersama-sama hingga mendidih, kemudian disajikan dalam gelas-gelas.

Bagi yang meyakini, khasiat kopi arab itu ampuh untuk mencegah penyakit dalam, khususnya masalah pencernaan setelah seharian berpuasa, serta menyegarkan dan menghangatkan tubuh.

Akbar Ali, salah satu warga sekitar, mengakui khasiat kopi arab yang ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh karena bahan-bahan rempahnya yang menyegarkan dan memiliki cita rasa khas.

“Beda sama kopi biasa, [kopi arb] ada rasa pedasnya, tapi bikin badan jadi hangat dan segar. Ya, memang jadi hidangan khas di sini [Masjid Layur] saat bulan puasa,” tutur Akbar.

Tak hanya warga sekitar, lanjut Akbar, banyak masyarakat dari berbagai daerah yang datang ke Masjid Layur untuk merasakan kopi arab saat bulan Ramadan. Alhasil, setiap bulan puasa Masjid itu pun dipenuhi pengunjung, terutama jelang waktu berbuka puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya