SOLOPOS.COM - Rektor UIN Salatiga Prof Zakiyuddin saat memindahkan tali toga wisudawan UIN Salatiga Sabtu (29/7/2023). (Istimewa/UIN Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Happy Putri Fitrin Ariyana, merupakan salah satu lulusan UIN Salatiga yang menjalani wisuda di Gedung Auditorium dan Student Center Kampus III UIN Salatiga, Sabtu (29/7/2023). Ia meraih prestasi membanggaakan dengan mendapatkan predikat Cumlaude dengan IPK tertinggi, 3,95.

Alumnus Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Salatiga ini pun menceritakan pengalamannya bisa meraih predikat cumlade. Menurutnya, predikat cumlaude itu memang sudah menjadi targetnya saat kali pertama menjalani study di UIN Salatiga.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Namun siapa sangka jika impiannya itu berjalan mulus. Gadis berusia 22 tahun ini sanggup menyelesaikan kuliah sesuai dengan target yang dicita-citakan.

“Sejak jadi mahasiswa baru UIN Salatiga sudah ada tekad agar kelak di akhir jenjang pendidikan dapat IPK cumlaude. Namun Alhamdulilah selain cumlaude bonusnya dapat predikat IPK tertinggi di wisuda periode 3 UIN Salatiga,” ungkap Happy kepada Solopos.com, Sabtu (29/7/2023).

Happy juga membeberkan atau membagikan tips bagaimana dirinya mampu lulus dengan meraih IPK tertinggi. Ia mengaku pada semester 1-4 aktif mencari pengalaman dengan mengikuti berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan.

Namun, setelah semester 5 dirinya lebih fokus mengambil mata kuliah Metedologi Penelitan. “Semester 6 sampai akhir, mulai mereda dari kegiatan organisasi yang dapat menyita waktu. Menurut saya, semester ini [akhir] adalah masa-masa fokus memikirkan penelitian yang dimulai dari judul penelitian, tempat penelitian, metode penelitian seperti apa yang akan digunakan,” ujarnya.

Selain itu, ketika mulai mengerjakan penelitian harus aktif bertanya kepada dosen, sehingga bisa memperoleh masukan yang mempermudahnya menyelesaikan skripsi.

Segala jerih payahnya itu terbayarkan, setelah dirinya mendapatkan predikat IPK tertinggi. Bahkan mahasiswi asal Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, ini tidak pernah menyangka akan meraih IPK tertinggi.

“Rasanya bangga terhadap diri sendiri yang bisa melewati lika-liku perjalanan pendidikan yang luar biasa. Ini juga sebagai surprise untuk kedua orang tua saya, karena baru tahu saat prosesi wisuda ini,” ungkapnya.

Meskipun baru lulus, sebelumnya Happy sudah diterima mengajar di sebuah madrasah ibtidaiah yang ada di dekat rumahnya.

“Untuk lanjut S2 kemungkinan ada. Namun masih ingin diskusi dahulu dengan orang tua untuk ke depannya bagaimana,” tandas Happy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya