SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat memberikan bantuan untuk 13 desa wisata di Kabupaten Semarang secara simbolis kepada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Rabu (31/5/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sebanyak 13 desa wisata di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mendapat kucuran dana yang berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), yang totalnya mencapai Rp1,3 miliar.

Bantuan itu diberikan langsung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di RTH Leyangan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (31/5/2023). Ganjar menyebut bantuan itu diberikan guna mendongkrak sektor pariwisata di Jateng, khususnya di Kabupaten Semarang.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Tentunya tempat-tempat destinasi wisata alternatif tempatnya ada di desa,” ujar Ganjar.

Diharapkan, adanya desa wisata bisa menciptakan lahan untuk meningkatkan pendapatan asli desa. Selain itu, keberadaan desa wisata bisa menampilkan potensi-potensi desa yang bisa diperkenalkan ke masyarakat luar.

“Serta nanti diharapkan ada kelompok-kelompok kesenian yang ditonton dan UMKM juga jalan semuanya. Pasti hebat semuanya,” katanya.

Ganjar meminta agar bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam hal sarana dan prasarana agar lebih diperhatikan. Hal itu menyusul banyaknya masyarakat yang protes menyusul kualitas sarpras yang kurang bagus.

“Dan satu lagi tidak boleh dikorupsi, jangan dikorupsi. Kalau nanti ada yang ganggu-ganggu laporkan saya. Agar masyarakat mendapatkan kualitas yang baik, ” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menambahkan ke-13 desa wisata yang mendapatkan bantuan tersebut diharapkan bisa untuk melakukan pengembangan potensi wisata di desanyya. Wiwin menyebut hingga kini sudah ada 73 desa wisata di Kabupaten Semarang.

“Tanpa disadari mereka bisa berkembang dan bisa menghasilkan. Seperti karang taruna dan UMKM akan menjadi pendapatan dari desa itu dan menyejahterakan masyarakat desa,” ungkapnya.

Namun seluruh desa diingatkan untuk jangan hanya ikut-ikutan dalam membuat desa wisata. Karena masing-masing desa memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan desa wisata.

“Karena tidak semua bisa disamakan dan harus sesuai dengan potensi masing-masing desa, ” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya