Jateng
Selasa, 11 Februari 2020 - 21:17 WIB

Wow! Beras Analog Bikinan Pelajar MAN Kudus Ini Aman untuk Penderita Diabetes

Newswire  /  Cahyadi Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus menunjukkan beras hasil temuannya di sekolah setempat, Kudus, Selasa (11/2/2020). (Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS – Penderita diabetes tak perlu risau lagi saat ingin makan nasi. Sebab, kini ada beras analog bikinan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus yang bisa menjadi bahan pangan alternatif.

Beras analog ini terbuat dari buah laut atau lamun, tepung jagung, dan tepung modified cassava flour (mocaf). Untuk memasaknya, beras ini tak perlu dicuci. Kendati cara memasaknya hampir sama dengan beras pada umumnya, warna nasinya tak seputih beras dari padi.

Advertisement

Pembuatan beras analog ini dicetuskan oleh tigas siswi kelas XI MIPA MAN 1 Kudus, yakni Indra Faizatun Nisa, Novilla Dwi Candra, dan Alfi Fatimatuz Zahro dengan guru pembimbing Nurul Khotimah.

Terjawab, Ini Penyebab Tanah Ambles di Bero Manyaran Wonogiri

Advertisement

Terjawab, Ini Penyebab Tanah Ambles di Bero Manyaran Wonogiri

Novilla menceritakan beras analog dibuat dengan memanfaatkan buah lamun yang diperoleh dari nelayan di Kabupaten Jepara. Buah lamun lantas diolah menjadi tepung.

Proses pembuatannya butuh waktu 30 menit untuk menghasilkan dua kilogram beras analog. Pencetakan bahan menjadi butiran beras harus dilakukan di Purwodadi karena sekolah belum memiliki mesinnya.

Advertisement

Ia dan kawan-kawannya lantas menguji coba kombinasi komposisi terbaik untuk tepung buah lamun, tepung jagung dan mocaf agar memperoleh bahan dengan kandungan antioksidan tertinggi. Mereka setidaknya mencoba empat jenis komposisi.

Hasilnya, berdasarkan hasil uji laboratorium Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bahan dengan antioksidan tertinggi diperoleh dengan komposisi 7:3:1 untuk tepung buah lamun, mocaf, dan tepung jagung. Kandungan antioksidannya mencapai 80,52 persen.

Pembuang Bayi Laki-Laki di Saluran Irigasi Daleman Klaten Tertangkap, Ibunya?

Advertisement

Raih Medali Perunggu di Thailand

Produk beras analog itu lantas diikutsertakan dalam kompetisi Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2020 di Bangkok, Thailand, 2-6 Februari 2020. Dalam ajang yang diikuti 514 peserta dari 21 negara itu, kontingen MAN 1 Kudus diganjar medali perunggu.

4 Remaja Madiun Nyolong Kotak Amal, Uangnya Untuk Beli Miras

Advertisement

“Temuan mereka bisa didaftarkan hak paten. Jika memungkinkan [kami] akan kembangkan lagi agar lebih bermanfaat bagi masyarakat luas terutama penderita diabetes serta bisa menangkal radikal bebas," kata Kepala MAN 1 Kudus, Suhamto, di Kudus, Selasa (11/2/2020).

Untuk menikmatinya, pembeli cukup merogoh kocek Rp25.000 per kemasan 800 gram. Beras analog bermerek Arass ini juga dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga Rp7.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif