Jateng
Rabu, 14 Juni 2023 - 13:54 WIB

Wow! Jateng Ekspor 50 Ton Porang ke Tiongkok

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi porang Jawa Tengah (Jateng) yang akan diekspor ke Tiongkok, Senin (12/6/2023). (Balai Karantina Pertanian Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 50 ton porang asal Jawa Tengah (Jateng) diekspor ke Tiongkok, Senin (12/6/2023). Pelepasan ekspor asal Jateng itu dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang di Kawasan Industri Candi, Kota Semarang.

Kepala Karantina Pertanian Semarang, Turhadi Noerachman, mengatakan pihaknya secara aktif mendukung program unggulan Menteri Pertanian, yakni Gerakan Tiga Kali Kipat Ekspor Komoditas Pertanian. Salah satunya yakni upaya dalam melakukan pengawalan terhadap proses ekspor porang asal Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

“Pengawalan ekspor kami lakukan langsung kepada petani. Pelaku usaha dan eksportir agar menghasilkan kualitas porang yang layak ekspor dan diterima negara tujuan,” ujar Turhadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/6/2023).

Turhadi menuturkan pada pelepasan ekspor di Kawasan Industri Candi, Semarang, volume ekspor porang yang difasilitasi penerbitan sertifikat phytosanitary mencapai 50 ton. Meski demikian, porang asal Jateng yang diekspor ke Tiongkok itu sudah diolah dalam bentuk chip kering.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang turut hadir dalam acara pelepasan itu memberikan dorongan kegiatan ekspor komoditas pertanian dari Jawa Tengah agar tembus pasar global.

Advertisement

“Sumber daya alam di Jawa Tengah cukup melimpah, baik produk pangan, hortikultura. Saat ini porang dikirim dalam bentuk setengah jadi. Semoga ke depan kita dapat ekspor produk olahannya. Oleh karena itu, produksi harus terus dikembangkan agar bisa menghasilkan jumlah besar,” ujar Hevearita.

Saat itu, Turhadi menambahkan, porang kering mengandung nutrisi tinggi, bermanfaat bagi daya tahan tubuh, bahan baku tepung glukomanan, prospektif untuk industri pangan seperti beras, mie, sosis, bakso, roti dan lainnya. Hal ini perlu dipacu agar produk berkualitas dan berdaya saing di pasar global dan merambah ke belahan dunia.

Karantina Pertanian Semarang mendukung akselerasi ekspor dengan penerbitan Phytosnitary Certificate sebagai jaminan produk yang diekspor sehat, layak dikonsumsi, sehingga tidak akan ditolak negara tujuan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif