Jateng
Selasa, 6 Februari 2024 - 14:49 WIB

Bacok Satpam di Salatiga, 3 Anggota Geng Asal Ambarawa Dicokok Polisi

Hawin Alaina  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang pelaku pembacokan terhadap satpam di sebuah pabrik di Salatiga saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Salatiga Selasa (6/2/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Tiga anggota geng asal Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) harus berurusan dengan polisi setelah membacok seorang satpam salah satu pabrik di Salatiga.

Aksi pembacokan itu juga merupakan rangkaian tawuran antar geng di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga pada Jumat (26/1/2024). Mereka salah sasaran karena melukai satpam yang hendak pulang setelah bertugas.

Advertisement

Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari menyebut, korban yang diketahui satpam sebuah pabrik di sekitar JLS Salatiga itu mengalami luka pada bagian kaki dan motornya mengalami kerusakan.

“Kelompok (geng) itu ada sekitar 10 orang turun dari kendaraan dengan membawa parang. Korban berusaha untuk lari, tapi kelompok itu menghampiri dan mengayunkan parangnya. Sehingga mengalami luka sobek dan sepeda motornya rusak,” kata Kapolres saat konferensi pers di Pendapa Mapolres Salatiga Selasa (6/2/2024).

Kemudian tim Resmob Polres Salatiga melakukan penyelidikan dan menangkap tiga pelaku berinisial TKH, 19, sedangkan dua diantaranya masih berusia di bawah umur. Selain itu, masih ada satu orang berinisial D yang masih dalam pengejaran.

Advertisement

“Barang yang disita berapa samurai yang cukup berat, panjang dan bahaya,” kata Kapolres.

Kapolres mengimbau agar orang tua selalu mengawasi anak-anaknya. Terutama saat bepergian pada malam hari. Selain itu, peran serta lingkungan ikut menjaga remaja-remaja agar tidak melakukan hal-hal kriminal.

“Orang tua harus melakukan pengawasan. Kalau mau pergi dicek jok motornya ada senjata tajam tidak. Selain itu juga mengecek dengan siapa anaknya bermain,” himbau Kapolres.

Advertisement

Sementara itu, pelaku TKH, mengaku kapok dengan aksi yang ia lakukan tersebut. Ia juga menyesal dan merasa bersalah kepada ibunya.

“Tidak bisa menjadi anak yang baik dan tidak nurut sama orang tua dan nyesel banget,” kata TKH.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif