SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video bos batik Pekalongan saat sebar uang. (Instagram - pekalonganinfo)

Solopos.com, PEKALONGAN — Seorang bos atau pengusaha batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Romadhon, 38, warga Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, tengah menuai perhatian dan viral di media sosial. Bos batik asal Pekalongan itu viral di medsos setelah melakukan aksi sebar uang dari atap rumahnya, Minggu (9/7/2023).

Video bos batik yang menyebar uang ini pun tersebar di berbagai platform media sosial (medsos). Ia kabarnya bakal dipanggil aparat kepolisian karena aksinya itu membuat kegaduhan dan menyebabkan beberapa orang pingsan akibat desak-desakan untuk berebut uang.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Bos batik asal Pekalongan yang sebar uang hingga puluhan juta rupiah itu pun mengaku aksi itu dilakukan sebagai bentuk tradisi udik-udikan. Dilansir dari Bisnis.com, Udik-udikan merupakan tradisi masyarakat Pekalongan berupa membagikan atau menyebarkan uang pecahan kepada masyarakat lain.

Tradisi ini digelar bukan untuk menyombongkan diri, namun untuk berbagai rezeki karena tengah memiliki hajat seperti membangun rumah, nikahan, khitanan, hingga naik haji. Nah, bos batik di Pekalongan yang viral itu sebar uang karena tengah sedang menggelar acara tasyakuran 40 hari kelahiran putri yang ketiga.

Kami nyebar sekitar Rp30-35 juta. Alhamdulillah berjalan lancar, kalaupun ada yang pingsan, sudah kita tanggung sepenuhnya baik pengobatan, termasuk pagar kelurahan yang rusak,” ujar Romadhon dalam video yang diunggah akun Instagram @pekalongantrending, Minggu.

Pemilik Nanda Batik itu pun tak menyangka jika yang hadir dalam acara Udik-udikan yang digelarnya sangat melimpah. Bahkan ada sejumlah anak yang pingsan akibat berdesak-desakan untuk berebut uang yang disebar dirinya.

Bersyukur, semuanya berjalan lancar, kalaupun ada insiden sudah tertangani semuanya,” ujar bos batik Pekalongan yang sebar uang itu.

Dalam video wawancaranya yang diunggah akun @pekalongantrending, Romadhon juga sempat mendapat larangan dari aparat berwajib untuk menggelar acara Udik-udikan itu. Meski demikian, ia tetap kukuh menggelar acara itu karena menilai harus menjalankan tradisi tersebut.

“Tadi sempat ada yang melarang dan meminta untuk ditunda. Tapi ini kan tradisi dan sudah banyak yang menantikan,” ujarnya.

Sementara itu, aksi bos batik di Pekalongan yang sebar uang itu juga turut menuai beragam komentar dari netizen. Banyak netizen yang menyayangkan aksi bos batik itu karena membuat kericuhan hingga ada beberapa orang yang terluka.

Drpd desek2an banyak yg rusak, kenapa ga dikasihkan langsung per org 50rb, ato 20rban…,” tulis pengguna akun @ekka_sari_wahyuni di kolom komentar akun Instagram @pekalonganinfo.

“apdate sampai tuntas min…. krungu2 ono korjan jiwa anak umur 4th kencot2 lalu meningg4al,” sambung akun @faizin_unyek.

“kui termasuk pamer, opo sedekah, opo perayaan, opo slametan, opo giveway jhon…? pencerahan?,” tulis @dzumaidaa.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by ?????????? ???????? (@pekalongantrending)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya