SOLOPOS.COM - Farel April, 12, dengan sengaja datang ke Toko Layang-layang Maganol seusai pulang sekolah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Musim kemarau mungkin menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Namun tidak demikian halnya dengan Vani Setiawati, pemilik toko layangan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Selama musim kemarau, toko layangan Maganol yang terletak di Jalan MT Haryono Nomor 530, Sarirejo, itu justru banjir pembeli.

Pantauan Solopos.com, berbagai macam bentuk layangan dan benang tersedia di Toko Maganol. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun turut mengantre untuk membeli layang-layang di toko tersebut.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Vani mengaku setiap musim kemarau tokonya memang selalu kebanjiran pembeli. Hal ini dikarenakan angin yang berhembus saat musim kemarau sangat cocok untuk menerbangkan layang-layang.

“Kalau musim seperti ini [kemarau] ramai. Bisa sampai ribuan [layangan] yang terjual,” kata Vani saat dijumpai Solopos.com, Senin (28/8/2023).

Veni menjelaskan setiap tiap tahun perbedaan penjualan layang-layang tak begitu berbeda. Namun setiap kemarau, penjualan layangan pasti meningkat di tiap tahunnya.

“Bedanya pas musim [kemarau], kalau enggak pas musimnya [laayangan], kadang enggak ada yang beli. Tapi kalau pas seperti ini [musim layangan], yang terjual bisa 5.000 sampai 6.000 [layangan] per harinya,” bebernya.

Terkait pembeli, Veni menyampaikan semua kalangan baik anak-anak hingga orang dewasa masih tertarik untuk membeli layang-layang. Mereka membeli ada yang satuan untuk sekadar memainkan sendiri, hingga ada yang beli kardusan untuk kembali diperjualbelikan.

“Ada yang satuan. Ada yang per-pack isi 100 layang. Beda-beda yang datang belinya, dan enggak cuma anak-anak, orang dewasa juga ada yang beli,” ujarnya.

Seorang pembeli, Farel April, 12, mengaku sudah sebulan ini bermain layang-layang. Bahkan tiap pekan, ia bisa membeli 10 hingga 20 layangan.

“Ini beli Rp3.000, dapat 10 layangan. Setiap pekan sekali atau dua kali sepekan pasti beli. Buat main bareng teman-teman,” ujarnya.

Farel mengaku bersama teman-temanya sering bermain layang-layang seusai pulang sekolah. Meski mempunyai gawai, bermain layang-layang menurutnya jauh lebih menyenangkan.

“Sama teman-teman di kampung mainnya. Seru saja [daripada bermain handphone], apalagi pas musim begini. Banyak teman mainnya,” ujar warga Kelurahan Sarirejo itu.

Sekadar informasi, layang-layang yang dijual di Toko Maganol ukurannya bervariatif mulai dari ukuran 58 sentimeter (cm), 70 cm, hingga 380 cm. Harganya pun mulai dari Rp4.000 hingga Rp5.000 per buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya