SOLOPOS.COM - Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Senin (9/10/2023) siang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih terbakar hingga Senin (9/10/2023). TPA Jatibarang telah terbakar kali keempat sejak Jumat (6/10/2023).

Hingga kini, kebakaran di TPA Jatibarang Semarang belum padam 100 persen. Rencananya, helikopter water bombing akan kembali dikerahkan untuk mempercepat proses pemadaman pada Selasa (10/10/2022).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Pantauan Solopos.com sekitar pukul 11.00 WIB, titik api sudah tidak tampak di lokasi kebakaran. Kendati demikian, kepulan asap putih masih muncul di zona aktif 3 dan 4.

Hembusan angin yang cukup kencang ke arah timur juga membuat asap beterbangan hingga permukiman. Saat ini, tim pemadang kebakaran (Damkar) Kota Semarang masih terus berupaya melakukan pendinginan sekaligus menyisir titik-titik yang memungkinkan munculnya api baru.

“Memang betul masih ada kepulan asap. Posisi siang hari, titik api tidak sejelas malam hari. Upaya yang dilakukan saat ini adalah pendinginan dengan menyemprot air seperti pemadaman, tapi ini pendinginan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P. Martanto kepada Solopos.com, Senin (9/10/2023).

Terkait pendinginan ini, ungkap Endro, personel gabungan yang terlibat ada Damkar, BPBD, Polri, TNI, dan relawan. Pendinginan ini juga bertujuan untuk menekan potensi asap dari munculnya titik api baru.

“Lebih kurang ada 100 orang [stand by di lokasi]. Nanti siang jumlahnya bertambah,” ungkapnya.

Lebih jauh, BPBD Kota Semarang mengungkapkan akan dilakukan pemadaman melaui udara. Pemadaman dengan helikopter water bombing itu bakal dilakukan Selasa (10/10/2023) pagi.

“Rencananya begitu [mendatangkan water bombing]. Besok sekitar jam 08.00 WIB,” katanya.

Diberitakan sebelummya, kebakaran kali pertama di TPA Jatibarang terjadi pada Senin (18/9/2023) lalu. Waktu itu melanda zona nonaktif atau berada di zona 1 dan blok eks Narpati atau bekas pabrik pupuk.

Sedangkan kebakaran kedua terjadi pada Jumat (22/9/2023) lalu. Saat itu, api melahap kawasan zona 3 yang masih aktif beroperasi hingga merembat ke kandang sapi dan rongsok milik warga.

Sementara kebakaran ketiga terjadi pada Kamis (5/10/2023) lalu. Kala itu, kobaran api melahap zona di antara sisi selatan dengan timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya