Jateng
Kamis, 14 Maret 2024 - 19:30 WIB

BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem di Semarang sampai Pekan Depan

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SOLO — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan banjir yang saat ini terjadi di Semarang, Jawa Tengah, selain disebabkan perubahan cuaca juga akibat permukaan tanah yang menurun. Bahkan di beberapa titik wilayah terdampak banjir itu diperparah dengan rob.

“Karena seperti yang sudah diketahui, wilayah Semarang itu kan memang mengalami penurunan. Kalau wilayah lain belum banjir di situ banjir dulu. Apalagi ada banjir rob, jadi banjirnya tidak hanya dari hujan. Tapi diperparah banjir rob dari laut,” kata Dwikorita kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Advertisement

Dia mengatakan BMKG sudah memberikan peringatan dini secara berjenjang tentang potensi bencana tersebut. BMKG menyebut potensi cuaca ekstrem di Semarang akan berlangsung sampai pekan depan.

Dwikorita berharap perubahan cuaca itu berangsur membaik menjelang Lebaran. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa aplikasi BMKG.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang, hingga Kamis (14/3/2024) dini hari menyebabkanbanjir di sejumlah titik atau lokasi.

Advertisement

Berikut daftar 47 lokasi atau titik genangan banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), hingga Kamis dini hari dampak hujan lebat yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Pantauan Solopos.com, ketinggian air di akses jalan raya bervariasi mulai dari 20 sentimeter (cm) hingga 50 cm. Tak jarang, ada pengemudi yang memilih jalan memutar atau menepi sejenak daripada menerabas genangan air yang berpotensi menyebabkan motor mogok.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, mengatakan dari puluhan titik yang tergenang banjir, hanya ada tiga kecamatan yang ketinggian airnya cukup parah. Yakni di Genuk, Pedurungan dan Semarang Utara.

Advertisement

“Seperti di Muktiharjo Lor, yang ketinggian airnya sudah 1 meter,” tutup Endro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif