SOLOPOS.COM - SD Negeri Bugangan 3 di Kecamatan Semarang Timur terdampak banjir pada Kamis (14/3/2024) ini. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada 51 satuan pendidikan mengalihkan sistem pembelajaranya dari rumah atau daring pada Kamis (14/3/2024). Hal itu menyusul kondisi sebagian besar wilayah di Semarang yang terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut.

Pantauan Solopos.com, sejumlah sekolah di Kecamatan Semarang Timur akses jalanya terendam banjir nyaris selutut orang dewasa. Bahkan beberapa di antaranya halaman hingga dalam sekolah ada yang tergenang banjir.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengatakan intruksi pembelajaran daring ini berlaku sampai kondisi cuaca kembali normal. Sebab, akses jalan hingga area sekolah yang masih tergenang banjir tak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

“Kita sudah ambil sikap, terutama untuk sekolah-sekolah yang saat ini berada di Semarang bawah semuanya pembelajaran dari rumah. Dan kalau sesuai prediksi BMKG kan sampai Minggu (17/3/2024), tapi kita lihat situasi kedepan bagaimana, ” kata Bambang kepada Solopos.com, Kamis.

Data sementara yang masuk di Disdik Semarang sampai Kamis siang ada 51 satuan pendidikan yang melakukan pembelajaran secara daring. Puluhan sekolah itu terdiri dari 11 sekolah menengah pertama (SMP) dan 40 sekolah dasar (SD).

“Itu [51 sekolah] tersebar di kecamatan Semarang bawah semua. Seperti di Genuk, Pedurungan, Semarang Timur, Semarang Utara sampai Semarang Barat,” bebernya.

Adapun 51 sekolah itu tak bisa melakukan pembelajaran tatap muka karena akses menuju sekolah masing tergenang banjir. Selain itu, ada sebagian sekolah yang ruangannya kemasukan banjir sehingga jaringan listrik harus dimatikan.

“Maka biar lebih aman, saya menyarankan sekolah untuk daring. Maka pesan untuk orang tua dan murid, tetap lakukan pembelajaran di rumah sesuai intruksi karena pada dasarnya tatap muka atau daring sama-sama bernilai,” pesannya.

Terpisah, pengurus Rusunawa Kaligawe, Ahmad Triyanto, mengatakan ada tujuh blok di rusun yang bersebelahan dengan Kelurahan Kaligawe ini. Ia menilai, banjir ini merupakan kiriman dari Kelurahan Telogosari.

Ahmad pun membenarkan bila banyak penghuni sekaligus pelajar yang libur akibat akses jalan dan area rusunawa tergenang banjir setinggi 40 cm. Setidaknya, tercatat ada 96 kepala keluarga (KK) yang tinggal atau terdampak di gedung Rusunawa itu.

“[Masuk ke lantai bawah gedung rusun?] Tidak, banjir hanya di depan akses jalan hingga pelataran,” tutup Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya