Jateng
Kamis, 26 Oktober 2023 - 15:30 WIB

BPBD Temanggung Ingatkan Potensi Bencana Alam di Masa Pancaroba

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pada masa pancaroba ini di Temanggung terjadi angin kencang yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung dan mengakibatkan kerusakan. (temanggungkab.go.id)

Solopos.com, TEMANGGUNG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Temanggung mengingatkan pada warga adanya potensi kebencanaan pada masa pancaroba. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan pancaroba atau peralihan musim berdasar ramalan BMKG terjadi selama bulan Oktober-November.

Menurutnya pancaroba ini dari kemarau ke penghujan dan berlangsung di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Temanggung. Masa pancaroba ini, terjadi hujan tidak merata, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Advertisement

“Pada masa peralihan musim ini perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es,” katanya dikutip dari temanggungkab.go.id pada Kamis (26/10/2023).

Oleh karena itu, masyarakat Temanggung perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini dalam menghadapi pontesi bencana di masa pancaroba. Penting untuk meminimalkan dampak bencana di musim pancaroba.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain memangkas daun dan ranting pohon-pohon besar yang berada di dekat pemukiman atau fasilitas umum, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan saluran air dan sungai, membawa payung atau jas hujan selama berkegiatan di luar ruang.

Advertisement

“Perlu pula memperbaharui informasi prakiraan cuaca dari BMKG,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada masa pancaroba ini di Temanggung terjadi bencana alam angin kencang yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung dan mengakibatkan kerusakan bangunan, dengan kriteria rusak berat 14 rumah, rusak sedang 27 rumah, rusak ringan 37 rumah, serta berdampak pada 71 KK 215 jiwa, dengan total kerugian mencapai Rp 168.900.000. tercatat tidak ada korban jiwa dan dua orang luka.

Disampaikan olehnya, hujan intensitas tinggi dan angin kencang di Kecamatan Kaloran, Kandangan, Parakan dan Bulu yang menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan pada Sabtu (21/10/2023) lalu.

Advertisement

“Kerusakan terutama pada bagian atap rumah, karena tersapu angin,” imbuhnya.

Personel BPBD langsung turun ke lokasi untuk lakukan penilaian atas kejadian bencana dan pemberian bantuan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif