SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang sembako di Pasar Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah menyiapkan berbagai program untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran.

Salah satunya yakni menggelontorkan bantuan pangan sekitar 141.930 ton yang akan berlangsung selama enam bulan mendatang.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Akhmad Kholisun, mengatakan pengendalian harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran telah dimulai sejak Januari. Adapun, program yang tengah berjalan yakni penyaluran bantuan pangan sebanyak 23.655 ton per bulan.

“Kami sudah lakukan upaya [pengendalian harga]. Pertama, kami menjalankan penugasan pemerintah, penyaluran bantuan pangan sebanyak 23.655 ton yang direncanakan berjalan 6 bulan atau sejak Januari-Juni. Harapannya dengan bantuan pangan digulirkan, maka permintaan beras terhadap pasar berkurang. Karena masyarakat yang membutuhkan beras sudah diberikan oleh pemerintah 10 kg per bulan,” kata Akhmad kepada Solopos.com, Kamis (28/2/2024).

Program kedua yang tengah digencarkan adalah penyaluran beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) secara masif di distributor, satgas gerakan pangan murah (GPM), pasar tradisional dan ritel moderen.

Tercatat, pada Januari total beras SPHP tersalurkan sudah mencapai 15.500 ton dan Februari 18.000 ton.

Adapun progaram dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berupa Kendaraan Pengendali Inflasi (Kendi) yang bakal membawa komoditas bahan pangan yang disuplai Bulog Jateng ke 35 kabupaten/kota.

“Ini ada empat unit kendaraan Pemda [Pemerintah Daerah]. Nanti [mobil] akan keliling di mana prakiraan masyarakat butuh komoditas pangan, maka kendaraan akan ke arah sana,” jelasnya.

Sementara itu, mengenai kondisi stok di gudang Bulog jelang Ramadan dan Lebaran di tengah dampak bencana banjir di Grobogan, Demak dan Brebes, Akhmad mengeklaim aman.

Menurtnya, jatah beras impor yang sebelumnya dipesan oleh Pemerintah pusat juga sudah tiba di wilayahnya untuk membantu menambah suplay gudang akibat gagal panen atau puso.

“Stok beras di gudang-gudang kami [Bulog Jateng] ada 80.000 ton. Ditambah saat ini juga ada proses bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Mas sebanyak 38.00 ton. Ada lagi kapal yang masih perjalanan membawa 20.00o ton. Jadi total nanti [di gudang Bulog Jateng] ada 138.000 ton. Stok sebanyak itu saya kira cukup untuk menghadapi kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri,” nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya