SOLOPOS.COM - Rizki Amin Sukoha saat menunjukkan sapi jumbo miliknya yang bernama Joker dengan bobot 1,3 ton yang terjual Rp 666 juta, di Kandang Pedalaman miliknya, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN – Memiliki perawakan tinggi besar dan kaki-kaki yang kokoh, dan daging yang berkualitas, sapi jumbo menjadi ternak yang banyak disukai masyarakat.

Hal itu yang memikat Rizki Amin Sukoha, warga Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) untuk mencoba memelihara sapi jumbo.

Promosi Inaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI Beri Apresiasi Bagi 40 Desa Terpilih

Saat ditemui Solopos.com, di kandang pedalaman miliknya, Amin mengaku mulai mengenal sapi 4,5 tahun terakhir ini. Dia mulai belajar memelihara sapi jumbo dari sapi anakan atau pedet.

Kemudian setelah bisa merawat, Amin mulai membeli bibit sapi jumbo yang berkualitas dan membesarkan untuk diikutkan dalam kontes sapi.

“Kemudian ada kontes sapi itu saya tambah seneng, ikut kompetisi itu. Kontes sapi juga bisa membantu pemasaran dan menaikkan harga sapi,” beber Amin, Rabu (29/5/2024).

Amin mengaku, sapi miliknya sering kali mengikuti kontes sapi dan menjadi juara. Terakhir, pada awal Mei 2024 sapi jumbo miliknya yang diberi nama Joker berhasil menjadi juara 2 kelas ekstrim dalam kontes sapi yang diselenggarakan di MPR RI, Jakarta.

“Maskot saya ada yang namanya Joker menang lomba terus dibeli pengusaha asal Medan, seharga Rp666 juta. Tapi sapi itu sekarang masih dititipkan di sini,” ungkap Amin.

Dikatakan, secara perawatan untuk merawat sapi jumbo seperti jenis limosin, simental, berangus, Brahma, dan Pegon, sama seperti sapi jenis lokal.

Hanya membutuhkan makanan dan nutrisi yang cukup. Namun untuk sapi jumbo, jika sapi mati akan mengalami kerugian yang cukup besar.

“Rawat sapi itu tidak mudah. Sering kali sapi sakit bahkan sampai mati sering terjadi. Pernah dulu sapi harga Rp80 juta mati. Itu jadi resikonya cukup besar,” terang Amin.

Meskipun sering mengikuti kontes, mendekati iduladha ini, Amin juga mulai menyediakan sapi jumbo untuk kurban. Bahkan sampai saat ini ada lebih dari 100 ekor sapi miliknya sudah terpesan untuk kurban.

“Kalau soal harga relatif. Tentunya sapi-sapi yang untuk kontes harganya beda dengan sapi untuk kurban. Karena sama-sama satu ton harganya beda, karena ada yang untuk kontes dan untuk kurban,” kata Amin.

Selain di kandang pedalaman farm yang ada di Susukan, Kabupaten Semarang, saat ini Amin juga memiliki kandang sapi di daerah Batang, Jawa Tengah. Selain itu, ia juga memiliki kemitraan di berbagai daerah di wilayah Jateng dan Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya