Jateng
Kamis, 22 Februari 2024 - 15:22 WIB

Curhatan Pj Bupati Banyumas, Kerap "Diteror" Gegara Jalan Rusak

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro. (Solopos.com-jatengprov.go.id)

Solopos.com, BANYUMAS – Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, mengaku kerap menjadi sasaran kekesalan warga akibat banyak infrastruktur, termasuk jalan, di wilayahnyaa yang rusak. Oleh karenanya, ia pun akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur meliputi jalan, jembatan, hingga saluran irigasi, pada tahun 2024-2025.

“Saya ‘dihajar’ betul. Tiap hari di-WA [WhatsApp] oleh masyarakat [karena infrastruktur rusak]. Setelah saya cek ke lapangan, ternyata benar. dedel duel [rusak parah] infrastrukturnya,” ujar Hanung, dilansir Antara, Kamis (22/2/2024).

Advertisement

Hanung mengatakan kerusakan tersebut tidak hanya terjadi pada infrastruktur jalan dan jembatan, tapi juga saluran irigasi. Ia pun sempat memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas untuk menanyakan persoalan itu. Dari keterangan DPU diketahui jika ada beberapa infrastruktur yang tidak menjalani perawatan selama 15 tahun.

“Memang yang paling parah saat pandemi Covid-19. Anggaran pemeliharaan selama tiga tahun tidak ada,” ungkapnya.

Oleh karenanya, Hanung pun mengaku akan memfokuskan pembangunan pada penanganan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi. Ia bahkan sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Banyumas agar infrastruktur dapat diprioritaskaan pada 2025 melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banyumas Tahun 2024.

Advertisement

“Kita mau gebyur betul infrastruktur, kira-kira butuh anggaran berapa besar lagi. Tapi, saya berkomitmen untuk mengawali itu,” katanya.

Ia mengatakan pada 2024, Pemkab Banyumas telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk menangani kemiskinan ekstrem dan stunting, yakni sebesar Rp134 miliar. Ia pun berharap kemiskinan ekstrem dan stunting di Banyumas bisa tuntas pada 2024.

“Kemudian pada tahun 2025, keinginan saya penanganan infrastruktur dan kemiskinan biasa yang angkanya 12,53 persen. Tapi, infrastruktur mau enggak mau saya akan mati-matian untuk itu, terutama jalan rusak hingga ke desa-desa,” katanya.

Advertisement

Dalam hal ini, kata dia, perbaikan infrastruktur jalan diprioritaskan pada ruas jalan kabupaten. “Syukur-syukur kita bisa berikan bantuan untuk desa kalau memang sifatnya sangat parah. Satu lagi, selain jalan, jembatan, dan irigasi, juga infrastruktur di daerah rawan bencana,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif