SOLOPOS.COM - Kondisi jalan setapak yang rusak akibat bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. (ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara)

Solopos.com, BANJARNEGARA – Sebanyak 94 keluarga yang terdiri dari 287 jiwa di sejumlah desa di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengungsi karena bencana alam dalam beberapa hari terakhir. Ratusan orang yang mengungsi ini tersebar di sejumlah desa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan jumlah pengungsi bertambah dengan pulangnya dua warga Desa Nagasari yang sebelumnya berada di Jakarta. Sehingga saat ini jumlah keseluruhan warga yang mengungsi menjadi 287 orang.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Jumlah pengungsi akibat bencana tanah longsor di Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, tercatat sebanyak 8 keluarga yang terdiri atas 29 jiwa.

Menurut dia, warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor juga terjadi di tiga desa yang masuk wilayah Kecamatan Punggelan, yakni Desa Tlaga sebanyak 5 keluarga yang terdiri 16 jiwa, Desa Punggelan sebanyak 3 keluarga atau 7 jiwa, dan Jembangan sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 38 jiwa.

Ia mengatakan bencana tanah longsor di Desa Pasegeran, Kecamatan Pandanarum, mengakibatkan 3 keluarga yang terdiri atas 7 jiwa mengungsi.

Sementara bencana tanah longsor di Kecamatan Pagentan, kata dia, mengakibatkan 22 keluarga yang terdiri dari 56 jiwa  dari Desa Nagasari dan 3 keluarga yang terdiri 5 jiwa warga Desa Aribaya mengungsi.

“Selain tanah longsor, di Kecamatan Pagentan juga terdapat bencana tanah bergerak yang melanda Desa Kalitlaga, sehingga mengakibatkan 37 keluarga yang terdiri atas 128 jiwa mengungsi,” kata Andri, Minggu (11/2/2024).

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui BPBD setempat dan instansi terkait lainnya terus berupaya memenuhi kebutuhan logistik bagi warga yang mengungsi, salah satunya dengan mendirikan posko lapangan dan dapur umum.

Ia memastikan stok logistik di BPBD, Dinas Sosial, maupun PMI Kabupaten Banjarnegara dalam posisi aman dan masih mencukupi kebutuhan pengungsi hingga dua pekan ke depan.

“Namun, jika ada yang ingin memberikan bantuan, kami persilakan untuk langsung menghubungi kelompok masyarakat yang dikoordinasi oleh pemerintah desa setempat,” katanya yang dikutip dari Antara.

Dia mengatakan Pemkab Banjarnegara akan terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan pengerahan sumber daya dalam upaya penanganan darurat mengingat masa tanggap darurat bencana di Banjarnegara berlangsung sampai dengan 29 Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya