Jateng
Rabu, 6 Maret 2024 - 17:52 WIB

Dampak Banjir Bandang, 299 Keluarga di Tengaran Semarang Kesulitan Air Bersih

Hawin Alaina  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jalan di Dusun Kragilan, Desa Regunung, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang terputus setelah diterjang banjir bandang, Rabu (6/3/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG – Banjir bandang yang menerjang wilayah Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (5/3/2024) petang menyebabkan akses jalan di Dusun Kragilan, Desa Regunung, Kecamatan Tengaran, terputus.

Akibatnya, ada dua mobil dan tujuh motor yang terjebak tidak bisa keluar karena akses jalan telah terputus. Selain itu, instalasi pipa air bersih juga rusak, sehingga warga di Dusun Kragilan mengalami kesulitan air bersih.

Advertisement

Kepala Dusun Kragilan, Jupri, menjelaskan banjir bandang yang menerjang wilayahnya itu terjadi pada Selasa (5/3/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. Kondisi cuaca di daerah Dusun Kragilan sedang hujan deras.

“Air meluap begitu cepat dari atas, daerah Tengaran. Karena hujan lebih dahulu di wilayah Tengaran khususnya,” kata Jupri, Rabu (6/3/2024).

Dampak dari banjir bandang itu, kata Jupri, jalan penghubung ke daerah pertanian dan peternakan warga sepanjang 20 meter ambrol. Selain itu, di sepanjang aliran sungai sejumlah tanggul juga terkikis air.

Advertisement

“Yang paling vital, banjir juga memutus jalur air bersih untuk air minum sekitar 229 KK sehingga mengakibatkan [air] mati total,” ungkap Jupri.

Selain itu, luapan banjir juga menyebabkan lahan pertanian milik warga seluas empat hektare tertutup lumpur sehingga terancam gagal panen.

Sementara itu, salah seorang warga Kragilan, Ribut Waidi, mengaku mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sebab kolam ikan miliknya yang berisi 20.000 ikan lele hanyut terbawa banjir.

Advertisement

“Kira-kira kerugian sekitar Rp100 juta lebih, padahal [kolam] sudah siap panen,” kata Ribut.

Diakuinya, banjir bandang di Kragilan memang sering terjadi. Namun banjir biasanya hanya di sungai saja. Baru kali ini banjir sampai ke pemukiman, lahan pertanian, dan peternakan warga.

Di lokasi kejadian, warga bersama TNI mulai membersihkan jalan, musala, dan rumah-rumah yang terkena material lumpur yang dibawa banjir bandang. Selain itu, warga juga berupaya memperbaiki instalasi saluran air bersih yang terputus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif