SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso, membantah tuduhan dirinya melakukan pemukulan terhadap seorang kader PDIP Kota Semarang. Kasus pemukulan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu mencuat menyusul beredarnya sebuah video di jejaring perpesanan.

Dalam video itu, Joko yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Semarang itu terlihat mendatangi seorang warga di Jalan Cumi-Cumi IV, Kelurahan Bandarhajo, Semarang Utara, dengan gestur marah. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Penyebab ketegangan itu diduga karena pemasangan bendera PDIP di Kampung Cumi-Cumi, Bandarharjo, Kota Semarang.

Kendati demikian, Joko membantah dengan tegas bahwa dirinya telah melakukan pemukulan terhadap kader PDIP yang merupakan tetangganya itu. Meski demikian, ia membenarkan jika dirinya mendatangi rumah kader PDIP bernama Suparjiyanto itu.

“Enggak benar itu. Itu [pemukulan] fitnah. Saya memang datang ke rumahnya, ada saksi dan saya tidak melakukan pemukulan,” ujar Joko, Sabtu (9/9/2023).

Joko juga membenarkan mengenai adanya pemasangan bendera PDIP di Kampung Cumi-cumi Bandarharjo, Kota Semarang. Namun, ia mengaku sama sekali tak mempermasalahkan hal tersebut.

Lebih jelasnya, Joko mengaku mendatangi rumah Suparjiyanto hanya untuk melakukan klarifikasi terkait pemasangan bendera baru untuk menggantikan yang lama.

“Disitu hanya dipasang di RT 003 RW 004, Bandarharjo. Saya sampaikan kok enggak ngajeni dan tidak punya etika. Beliau bilang hanya disuruh partai. Di situ saya enggak memukul,” sanggahnya.

Joko pun mengeklaim jika pemberitaan kasus pemukulan tersebut tidak benar. Sebab menurutnya, jika dalam video yang beredar Suparjiyanto terbaring di rumah sakit dan mendapatkan benjolan setelah dipukul di sebelah pipi kanan adalah fitnah.

“Kalau benjol segitu, pasti tangan saya juga bengkak. Saat itu posisi saya juga di sebelah kiri, terus bagaimana caranya mukul,” tanyanya.

Joko juga mengaku siap bila kasus dugaan pemukulan tersebut akan dilaporkan ke ranah hukum. Namun pihaknya akan melaporkan balik karena menurutnya masuk dalam kategori pencernaan nama baik.

“Itu fitnah, saya akan laporkan balik karena ada pencemaran nama baik juga,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya