Jateng
Sabtu, 9 September 2023 - 21:55 WIB

Dituduh Pukul Kader PDIP, Ini Kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso, membantah tuduhan dirinya melakukan pemukulan terhadap seorang kader PDIP Kota Semarang. Kasus pemukulan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu mencuat menyusul beredarnya sebuah video di jejaring perpesanan.

Dalam video itu, Joko yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Semarang itu terlihat mendatangi seorang warga di Jalan Cumi-Cumi IV, Kelurahan Bandarhajo, Semarang Utara, dengan gestur marah. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam.

Advertisement

Penyebab ketegangan itu diduga karena pemasangan bendera PDIP di Kampung Cumi-Cumi, Bandarharjo, Kota Semarang.

Kendati demikian, Joko membantah dengan tegas bahwa dirinya telah melakukan pemukulan terhadap kader PDIP yang merupakan tetangganya itu. Meski demikian, ia membenarkan jika dirinya mendatangi rumah kader PDIP bernama Suparjiyanto itu.

Advertisement

Kendati demikian, Joko membantah dengan tegas bahwa dirinya telah melakukan pemukulan terhadap kader PDIP yang merupakan tetangganya itu. Meski demikian, ia membenarkan jika dirinya mendatangi rumah kader PDIP bernama Suparjiyanto itu.

“Enggak benar itu. Itu [pemukulan] fitnah. Saya memang datang ke rumahnya, ada saksi dan saya tidak melakukan pemukulan,” ujar Joko, Sabtu (9/9/2023).

Joko juga membenarkan mengenai adanya pemasangan bendera PDIP di Kampung Cumi-cumi Bandarharjo, Kota Semarang. Namun, ia mengaku sama sekali tak mempermasalahkan hal tersebut.

Advertisement

“Disitu hanya dipasang di RT 003 RW 004, Bandarharjo. Saya sampaikan kok enggak ngajeni dan tidak punya etika. Beliau bilang hanya disuruh partai. Di situ saya enggak memukul,” sanggahnya.

Joko pun mengeklaim jika pemberitaan kasus pemukulan tersebut tidak benar. Sebab menurutnya, jika dalam video yang beredar Suparjiyanto terbaring di rumah sakit dan mendapatkan benjolan setelah dipukul di sebelah pipi kanan adalah fitnah.

“Kalau benjol segitu, pasti tangan saya juga bengkak. Saat itu posisi saya juga di sebelah kiri, terus bagaimana caranya mukul,” tanyanya.

Advertisement

Joko juga mengaku siap bila kasus dugaan pemukulan tersebut akan dilaporkan ke ranah hukum. Namun pihaknya akan melaporkan balik karena menurutnya masuk dalam kategori pencernaan nama baik.

“Itu fitnah, saya akan laporkan balik karena ada pencemaran nama baik juga,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif