SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanggulangan AIDS Wonosobo. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Jateng) mencatat ada 1.337 kasus baru AIDS yang ditemukan di wilayahnya hingga triwulan ketiga 2023. Dari ribuan kasus baru itu, terbanyak ada di wilayah Kabupaten Pati, dengan jumlah mencapai 96 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, mengatakan temuan baru kasus AIDS di Jateng tahun ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2022. Pada tahun 2022 lalu, temuan baru kasus AIDS di Jateng mencapai 1.309 kasus.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Sementara itu, untuk temuan kasus HIV pada 2023 ini mencapai 2.882 kasus. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3.120 kasus.

“Kasus HIV lebih banyak dibandingkan kasus AIDS. Ini berarti deteksi dini di Jateng sudah berjalan dengan baik. Namun untuk angka kematian ada peningkatan, mencapai 224 kasus. Sementara di 2022 [kasus kematian akibat HIV/AIDS] ada 186 kasus,” ujar Irma kepada Solopos.com, Senin (4/12/2023).

Irma pun memperinci sebaran temuan baru kasus AIDS di Jateng yang mencapaii 1.337 kasus. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, temuan baru kasus AIDS terbanyak ada di Pati dengan 96 kasus. Kemudian, Kabupaten Banyumas dengan 66 kasus, dan Kabupaten Batang dengan 60 kasus.

Ribuan orang yang terkomfirmasi AIDS itu berasal dari berbagai kalangan seperti pekerja swasta mencapai 424 orang, wiraswasta 219 orang, dan ibu rumah tangga mencapai 201 orang.

“Rentang usia dari 0-60 tahun keatas [penderita AIDS], tapi paling banyak usia 30-34 tahun, mencapai 199 orang. Sedangkan dari jumlah keseluruhan [1.337 kasus] perempuan sekitar 29 persen [387 orang] dan laki-laki 71 persen [949] orang,” jelasnya.

Penyebab atau faktor risiko penularan HIV pun beragam. Di antaranya pengaruh era modern yang membuat pola pergaulan anak muda yang bebas dan tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual hingga seks bebas atau berganti-ganti pasangan di luar nikah.

“Dan di catatan kami, paling tinggi karena heteroseksual di angka 1.003 orang dan homoseksual 311 orang,” bebernya.

Sebagai upaya menekan angka penyebaran AIDS, Dinkes Jateng terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerja sama dengan berbagai yayasan. Edukasi dan penyuluhan juga menyaasar berbagai komunitaas seperti LGBT, pekerja seks, hinggaa penghuni lapas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya