SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan (freepik)

Solopos.com, MAGELANG — Wali Kota Magelang, M. Nur Aziz, menginisiasi gerakan jimpitan yang ditujukan bagi masyarakat agar bersedekah, baik berupa uang maupun beras untuk disalurkan ke warga kurang mampu. Wali Kota meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membentuk kelompok pengurusan dengan anggotanya para penerima bantuan.

Hal itu disampaikan wali kota pada acara Pentasarufan Biaya Bantuan Pendidikan (BBP) kepada pelajar dan mahasiswa yang diselenggarakan Baznas Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Kamis (19/10/2023).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Ini harus ada ketuanya. Lalu bapak/ibu penerima bantuan sedekah sepekan Rp500. Namanya jimpitan, jangan berfikir sedekah itu hanya milik orang kaya,” kata Aziz, seperti dikutip dari Antara, Kamis.

Ia mencontohkan gerakan jimpitan sudah dilakukan di Masjid Ganten. Hasil jimpitan yang berhasil dikumpulkan masyarakat di masjid tersebut bisa mencapai Rp12 juta per bulan. Dana tersebut digunakan untuk membantu biaya sekolah anak-anak kurang mampu dan sebagainya.

“Kemiskinan bisa turun karena ada kebersamaan, saling gotong royong. Target 0 persen bisa tercapai kalau kita saling sengkuyung,” katanya.

Dia optimistis akan menyelesaikan persoalan kemiskinan pada tahun 2024 mendatang. Salah satu upayanya dengan mengajak masyarakat dan seluruh stakeholder bergotong-royong saling membantu.

Kemiskinan di Kota Magelang terus menunjukkan tren penurunan. Di tahun 2021 sebanyak 7,75 persen, tahun 2022 sebanyak 7,1 persen, dan tahun 2023 ini turun menjadi 6,1 persen. Penurunan angka kemiskinan ini menjadi yang terbaik se-Jawa Tengah.

“Saya akan selesaikan masalah kemiskinan sampai 2024. Saya dan wakil wali kota Magelang sudah disumpah sebagai pemimpin harus menyejahterakan warganya. Saya juga minta warga jika kesulitan bicara dengan saya, bisa lewat WA,” katanya.

Ketua Baznas Kota Magelang, Ahmad Zainuddin, mengatakan seluruh penerima sudah berdasarkan data yang terverifikasi di tingkat kelurahan sehingga mereka benar-benar berhak.

Pihaknya meminta doa masyarakat agar para pemberi zakat/sedekah bersih jiwa dan hartanya. Di samping itu, Baznas selalu menjadi lembaga yang menyejahterakan dan membantu menyalurkan zakat/sedekah kepada masyarakat sesuai aturan.

BBP kali ini merupakan pentasarufan periode II Oktober 2023. BBP diberikan kepada pelajar SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi berjumlah total 149 orang.

Jumlah BBP yang disalurkan senilai Rp90.100.000, diberikan kepada 149 orang pelajar tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Di tingkat SD masing-masing mendapat Rp500.000, SMP Rp600.000, SMA Rp700.0000, dan mahasiswa Rp800.000 per orang.

“Tentunya jumlahnya masih sangat kecil. Namun demikian ini mudah-mudahan bisa bermanfaat sebaik-baiknya, tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Semoga bisa mendukung suksesnya pendidikan,” katanya.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya