SOLOPOS.COM - Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANGPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng) bakal memanfaatkan peluang perpecahan suara pemilih setelah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Sebab, munculnya pasangan Prabowo-Gibran itu disebut-sebut telah berdampak pada peta politik pemilihan di Jateng yang terkenal dengan kandang banteng atau basis massanya PDI Perjuangan terbelah menjadi dua suara.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Sekretaris DPW PKB Jateng, Sukirman, mengatakan tensi politik yang tengah memanas antara PDIP dan Partai Gerindra bakal memberi peluang bagi partainya. Pihaknya akan fokus memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan melihat potensi perpecahan suara pemilih di Jateng itu.

“Justru itu, ini momentumnya bagi Gus Muhaimin dan Anies Baswedan di tengah situasi dua gajah bertarung ini. Kami kira-kira mengambil keuntungannya, kami berselancar untuk memenangkan Pilpres ini, enggak ada yang goyah sama sekali,” ujar Sukirman kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Sukirman menegaskan jika PKB ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024. Target ini juga sesuai dengan arahan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang berkeinginan menaklukkan PDI Perjuangan di kandangnya.

“Kan itu [keinginan Cak Imin menang atas PDIP] untuk memotivasi kader. Kami ini kan pemenang kedua ya di Jateng, otomatis targetnya ya menjadi juara pertama, kan begitu kira-kira,” jelasnya.

Saat disinggung soal Jateng yang sering disebut sebagai kandang banteng, PKB tidak mempersoalkanya. Bahkan, pihaknya berani menargetkan 50 persen suara di pesta demokrasi 2024 nanti.

“Target, pokoknya menang. Bismillah. Bismillah pokoknya,” harapnya.

Untuk menyukseskan target 50 persen suara di Jateng, PKB telah menginstruksikan kepada seluruh kader hingga tingkat bawah untuk bergerak bersama memenangkan pasangan Anies-Muhaimin. Ia menambahkan, setiap hari pihaknya juga melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

“Kami instruksikan kepada kader, caleg-caleg terutama. Lalu struktur untuk terus melakukan upaya kemenangan sampai ke tingkat grassroat begitu. Jadi kami melakukan upaya-upaya sampai ke pemilih, basis massa dan seterusnya,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai pasangan dari Koalisi Perubahan, yakni Anies-Muhaimin Iskandar cukup diuntungkan dalam kontestasi Pilpres 2024 kali ini. Sebab, dinamika yang berkembang saat ini, suara dukungan dari PDI Perjuangan telah terbelah dan ada masyarakat yang menolak terbentuknya dinasti politik.

Terbelahnya suara pendukung PDI Perjuangan itu, terang Wahid, karena putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Solo atau Gibran telah resmi merapat sebagai cawapres Prabowo.

Sementara mengenai dinasti politik, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sebelumnya dianggap memuluskan jalan Gibran agar bisa maju sebagai cawapres menjelang berakhirnya masa jabatan ayahnya itu kini telah dinilai publik nyata.

“Nah itu semua menjadi isu dinamika politik tahun ini. Perpecahan suara, antiPDIP, tiga periode, dan dinasti politik,” nilai Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya