Solopos.com, SEMARANG — Capres PDIP, Ganjar Pranowo, menyatakan Jawa Tengah (Jateng) saat ini masih tetap menjadi lumbung suara PDIP atau kandang banteng. Bahkan, ia mengeklaim kekuatan PDIP di Jateng tidak terpengaruh dan justru kian solid meski Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan kubu Prabowo Subianto dan menjadi cawapres.
“Jateng sampai hari ini tetap kandang banteng. Banteng malah makin solid, makin menguat,” klaim Ganjar seusai acara deklarasi tim pemenangannya di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (4/11/2023).
Mantan Gubernur Jateng dua periode itu juga menengaskan jika banteng tak sakit hati meski telah ditinggal salah seorang kader mudanya. Meskipun, ia tak menampik ada beberapa kader maupun relawan yang marah atas manuver tersebut.
“Banteng tidak pernah cengeng. Karena banteng itu kalau ketaton [terluka] bukan menangis. Dia [banteng] akan marah, tapi minta tolong, marahnya jangan kebangetan. Gunakan hati dengan akal sehat, karena kita waras dan bisa menyikapi semua ini,” ujarnya.
Sementara itu, seorang relawan yang turut hadir dalam acara deklarasi itu, Kinar Merah, 19, asal Wonogiri, mengakui jika keputusan Gibran menjadi cawapres Prabowo turut membuat kalangan milenial bimbang dalam menentukan arah politik pada Pilpres 2024.
“Opini publik kan liar ya di sosial media [sosmed]. Ada yang bahas dinasti politik terkait sosok Mas Gibran, ada juga yang bahas suara Pak Ganjar terpecah. Jadi meski yakin sama Pak Ganjar, tapi masih bimbang juga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Puan Maharani, meminta para kader maupun relawan untuk bekerja ekstra keras dalam memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Meski pun nantinya, para relawan akan menghadapi kawan sendiri yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran.
“Jangan takut lawannya. Teman jadi lawan, kawan jadi lawan, lawan menjadi teman, kita tetap pilih Ganjar-Mahfud,” seru Puan.