SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat menjawab pertanyaan awak media di Rumah Bersama Pemenangan Ganjar Jawa Tengah, Kota Semarang, Jumat (3/11/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku telah meminta Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, supaya mengundurkan diri sebagai kader PDIP dengan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA). Meski demikian, permintaan pria yang karib disapa Rudy itu hingga kini belum dipenuhi atau masih diacuhkan oleh putra sulung Presiden Jokowi yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto itu.

Hal itu disampaikan Rudy saat menjawab pertanyaan wartawan di Rumah Bersama Relawan Ganjar Jawa Tengah, Kota Semarang, Jumat (3/11/2023). Rudy hadir ke Semarang untuk memberikan pembekalan kepada ratusan relawan pemenangan Ganjar-Mahfud.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Belum dijawab, sudah kami surati [agar mundur dari PDIP],” ujar Wali Kota Solo periode 2012-2015 dan 2016-2020 itu.

Rudy pun mengkritik keras sikap Gibran yang memilih menjadi cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), mendampingi Prabowo Subianto. Padahal, partainya yakni PDIP, sudah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md, pada Pilpres 2024.

Apalagi, keputusan Gibran itu diputuskan saat masih menjadi kader PDIP. Menurutnya, manuver politik Gibran itu tidak eetis.

“Saya sudah memberi saran yang baik supaya menggunakan etika, biar besok generasi selanjutnya setelah melangkah itu pakai etika,” bebernya.

Ia pun meminta Gibran untuk segera mengundurkan diri sebagai kader PDIP. Dengan pengunduran diri itu, Rudy menilai bisa membantu menepis isu Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, maupun Presiden Jokowi, yang berdiri di atas dua kaki, mendukung dua pasangan capres-cawapres.

“Saya hanya ingin Mas Gibran itu membantu menepis isu Mbak Mega berdiri di dua kepentingan, Pak Jokowi berdiri di dua kepentingan,” tegasnya.

Rudy juga meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud. Relawan diminta fokus pada pemenangan Pilpres 2024. “Tidak perlu mencaci maki, menghujat, mem-bully siapapun. Fokus memenangkan Ganjar-Mahfud satu putaran,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya