SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelabuhan peti kemas (JIBI/Bisnis/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Perusahaan operator terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa. Hingga Agustus 2023, SPTP Kota Semarang telah mencatat arus peti kemas mencapai 506.000 twenty-foot equivalent unit (Teus).

Berdasarkan data yang diterima Solopos.com, pada 2021 capaian arus peti kemas sebanyak 797.000 Teus. Angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang hanya mencapai 765.000 Teus atau turun 4 persen dari capaian 2021.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Sedangkan capaian arus 2023 sampai Agustus ini, baru 506.000 Teus atau 66 persen dari total capaian 2022,” papar General Manager Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang, I Nyoman Sudhiarta, kepada Solopos.com, Senin (18/9/2023).

Nyoman menjelaskan banyak faktor yang memengaruhi turunnya capaian arus peti kemas. Salah satunya adalah berkaitan dengan peti kemas luar negeri yang masih dipengaruhi oleh konflik Rusia dan Ukraina.

“Perang itu [Rusia dan Ukraina] memengarui global. Perekonomian yang berimbas pada capaian peti kemas,” jelasnya.

Kendati demikian, hal tersebut tak membuat TPK Semarang patah arang. Pihaknya tetap optimistis untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas bagi pengguna jasa agar capaian tahun ini bisa terus naik atau bahkan melampaui target 2022 maupun 2021.

“Kami terus berimprovisasi, termasuk dalam dunia digital. Misal permohonan secara online, itu reall time dan bisa diakses melalui web acces TPKS. Ada juga ruang integrated planing and control, semua kegiatan menjadi satu, baik pantauan hingga aktivitas di pelabuhan. Jadi lebih efektif dan efisien. Kemudian pelayanan kami juga 24 jam nonstop untuk menjaga arus yang keluar masuk,” ujarnya.

Tak hanya itu, untuk melayani bongkar muat peti kemas dari kapal ke kapal, TPK Semarang menggunakan enam unit container crane (CC) yang didukung 46 unit head truck dan chasis. Sementara kegiatan di lapangan, ada tujuh unit RTG manual, 20 unit RTG automatic, 5 unit reach stacker (RS), 1 side loader (LS), serta 11 unit forklift (FL).

“Itu [11 FL] untuk mendukung kegiatan pelayanan di gudang konsolidasi atau CFS,” bebernya.

Lebih jauh, pada pelayanan gate in dan gate out TPK Semarang juga telah dilengkapi layanan gate otomatis yang didukung teknologi kios key untuk barcode secara langsung dari handphone tanpa perlu job order lagi.

Ada pun perangkat optical character report (OCR) yang berfungsi membaca data gambar dan bisa berfungsi sebagai camera container damage report (CDR) atau mengetahui kondisi fisik dari peti kemas.

Saat ini, tengah berjalan kegiatan reaktivasi rel kereta api oleh KAI yang akan terintegrasi dengan layanan TPK Semarang. Sehingga ke depannya, diharapkan dapat lebih kompetitif atau membantu dan menjadi alternatif angkutan lain selain trucking bagi pemilik barang.

“Terakhir, dalan rangka mendukung program pemerintah, melalui Program Stranas PK di TPK Semarang juga telah mengimplementasikan single truck identification data (STID) secara penuh sejak 1 September 2023,” sambungnya.

Sementara saat disinggung mengenai antisipasi pengiriman kontainer yang memuat barang ilegal, TPK Semarang telah bekerja sama dengan pihak Bea Cukai dan kepolisian.

Selain itu, TPK Semarang juga telah beroperasi menggunakan terminal operation system (TOS) yang terintgrasi secara real time dengan layanan instansi pemerintah terkait pelabuhan.

“Ada Dephubla melalui KSOP Tg Emas [system inaportnet]. Kemudian Bea Cukai Tanjung Emas lewat system ciasa dan karantina sistem SSM QC,” katanya.

Sekadar informasi, pelabuhan Tanjung Emas Semarang memiliki luas atau dimensi 630 x 25 meter. Sementara basin depth atau kedalamanya mencapai 12 mLWS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya