Jateng
Kamis, 25 Januari 2024 - 21:07 WIB

Hotel Legendaris Dibya Puri Mangkrak, Wali Kota Semarang Desak Revitalisasi

Imam Yuda Saputra  /  Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bekas bangunan Hotel Dibya Puri atau Du Paviliun di Kota Semarang yang saat masa jayanya pernah membuat takjub RA Kartini. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengaku prihatin dengan terbengkalainya hotel legendaris, Hotel Dibya Puri, yang terletak di Jalan Pemuda, Kota Semarang. Ia pun meminta pengelola hotel bersejarah itu untuk segera melakukan revitalisasi.

Hotel Dibya Puri merupakan salah satu hotel bersejarah di Kota Semarang yang didirikan pada tahun 1847. Namun awal tahun 2002, salah satu hotel favorit R.A. Kartini itu mulai berhenti beroperasi.

Advertisement

Hotel ini pun saat ini dikelola PT In Journey, sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang aviasi dan wisata. Pada tahun 2022 lalu, hotel ini dikabarkan akan direvitalisasi. Meski demikian, hingga saat ini kondisi hotel itu tak kunjung dibenahi dan justru hanya dimanfaatkan sebagai lahan parkir.

“Saya sangat prihatin dengan Hotel Dibya Puri. Ini bangunan yang bersejarah. Sekaran sudah habis, tinggal tembok-temboknya,” ujar Ita, sapaan karib Wali Kota Semarang, Kamis (25/1/2024).

Ita mengaku sudah pernah mempertanyakan ke pihak In Journey terkait rencana revitalisasi Hotel Dibya Puri itu. Kala itu, jajaran direksi menyebut hotel legendaris di Semarang itu akan direnovasi menjadi semenarik mungkin.

Advertisement

“Tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya. Jadi saya mungkin akan kontak lagi supaya segera dilakukan, kalau enggak kan jadi enggak enak dipandang. Apalagi [letaknya] persis di sudut Jalan Pemuda [berdekatan dengan kawasan Kota Lama Semarang],” ujar Ita.

Hotel Dibya Puri dulunya bernama Du Pavilion. Hotel ini dibangun pada tahun 1847 dan menjadi salah satu hotel termewah di Semarang pada masanya.

Hotel ini sempat mengalami renovasi besar-besaran hingga menjadi hotel megah pada tahun 1913. Kala itu, hotel ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu negara yang hadir pada pameran terbesar se-Asia Tenggara bernama Koloniale Tentoonstelling pada 1914.

Advertisement

Sejumlah tokoh penting, mulai dari presiden pertama Soekarno, hingga RA Kartini pernah menginap di hotel ini. Hotel ini juga menjadi saksi sejarah Pertempuran 5 Hari Semarang.

Dikutip dari laman cagar budaya.kemdikbud.go.id, Hotel Dibya Puri tercatat sebagai bagunan cagar budaya dengan nomor registrasi CB.1184 dan nomor SK : 646/50/1992 tertanggal 4 February 1992. Namun, sekarang bangunan bersejarah ini terbengkalai dan halamannya dimanfaatkan sebagai lahan parkir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif