Jateng
Selasa, 6 Februari 2024 - 16:18 WIB

Hujan Deras, Pekerja Proyek Bendungan Jragung Terseret Arus Sungai Pringapus

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hanyut (JIBI/Dok. solopos.com)

Solopos.com, UNGARAN — Nasib nahas menimpa seorang opertor ekskavator bernama Rudal Ricky Sihombing, 42, warga Kabupaten Bekas, Jawa Barat (Jabar). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai operator ekskavator di proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Jragung itu meninggal dunia setelah terseret arus sungai di Pringapus, Kabupaten Semarang, Senin (5/2/2024) malam, sekitar pukul 22.15 WIB.

Jasad korban pun ditemukan warga Dusun Sapen, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, pada Senin malam. “Korban ditemukan dalam kondisi terlilit ranting dan lumpur yang hanyut terbawa arus sungai di belakang pekarangan rumah. Sejak sore hari sebagian wilayah Kabupaten Semarang memang diguyur hujan deras,” ujar Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, Selasa.

Advertisement

Sementara itu, Kapolsek Bergas AKP Wahyono mengatakan, setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan meminta keterangan warga di sekitar lokasi, identitas korban akhirnya diketahui. Korban merupakan pekerja proyek Bendungan Jragung di Kecamatan Pringapus.

“Korban diduga terseret arus sungai di Desa Kedung Glatik saat melintas di Jembatan Pelangi ketika hendak pulang ke rumah,” terang Kapolsek.

Dikatakan, indikasi tersebut dikuatkan oleh keterangan saksi di lokasi proyek, Zeki, 39, yang merupakan rekan korban. Rekannya itu sempat memperingatkan untuk tidak pulang dan berteduh di mes proyek karena cuaca hujan deras. Namun korban tetap memaksa pulang dengan mengendarai sepeda motornya.

Advertisement

“Dan sekitar pukul 22.15 WIB pihak proyek menerima laporan bahwa ditemukan jenazah oleh warga Sapen, Desa Candirejo, yang diduga pekerja proyek. Setelah saudara Zeki yang juga berposisi sebagai Safety Officer datang ke lokasi, membenarkan bahwa korban merupakan pegawai di tempatnya bekerja,” kata AKP Wahyono.

Setelah diketahui identitasnya, kata Kapolsek, jenazah langsung dibawa ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran oleh unit Inafis Polres Semarang, untuk dilakukan visum luar. Sesuai keterangan dari dr. Windi Artanti didampingi unit Inafis, diketahui korban meninggal karena benturan, di antaranya pada pelipis kanan, hidung, bahu, dan paha kanan, serta indikasi korban tenggelam.

“Sesuai dengan penjelasan dari pihak medis, istri korban langsung membawa jenazah ke kontrakannya di daerah Wonorejo, Kecamatan Pringapus. Istri korban menerima meninggalnya korban dikarenakan kecelakaan dan menolak dilakukan autopsi, dengan membuat surat pernyataan menolak autopsi, tanda tangan di atas materai. Untuk kendaraan yang digunakan korban, hingga saat ini masih dalam proses pencarian,” AKP Wahyono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif